Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan bantuan peminjaman laptop bagi mahasiswa yang membutuhkan. Total ada 91 mahasiswa aktif dari jenjang D4 dan S1 yang menerima peminjaman laptop ini.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito, mengatakan layanan peminjaman laptop diberikan bagi mahasiswa aktif program D4 dan S1 yang memiliki keterbatasan ekonomi dan belum memiliki laptop. Terutama para penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
"Siang ini secara simbolis Direktorat Kemahasiswaan mewakili universitas menyerahkan bantuan peminjaman laptop dengan spirit tanggung jawab universitas, agar mahasiswa menjalani studi dengan baik dan lancar," kata Ari dalam rilis resmi UGM, Jumat (11/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, di era digital laptop menjadi salah satu kebutuhan utama mahasiswa dalam menjalani studi di perguruan tinggi. Untuk itu, UGM memberikan layanan ini sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mendukung pembelajaran mahasiswa.
"Kami tidak ingin mahasiswa kesulitan. Zaman saya tidak ada mahasiswa punya laptop, dan memang cara komunikasi tidak menggunakan alat yang canggih seperti sekarang. Tapi saat ini mau tidak mau alat ini menjadi prioritas," ungkapnya.
Pendaftaran penerima bantuan peminjaman laptop dibuka Direktorat Kemahasiswaan UGM tanggal 31 Desember lalu, dengan total jumlah pendaftar sebanyak 297 orang. Penerima bantuan yang terpilih melalui proses seleksi sebanyak 91 orang.
"Semua bisa dipinjamkan laptop, tapi karena keterbatasan sumber daya kita seleksi dulu. Bukan berarti kita mengabaikan yang lain. Semoga hal ini bisa memudahkan teman-teman untuk bisa produktif berkarya dan punya komitmen untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik," ucap Arie.
Penerima bantuan ini berasal dari berbagai angkatan, mulai dari mahasiswa baru hingga mahasiswa tingkat akhir.
Salah satu mahasiswa penerima bantuan yakni Cosmos Dimara. Dia merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2018.
"Beberapa bulan lalu saya mengalami kerusakan laptop, sehingga saya sering harus ke warnet dan ke kampus untuk mengerjakan tugas. Saya sering menanyakan ke Ditmawa apakah bisa meminjam laptop. Ini adalah sesuatu yang menjadi harapan saya," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Oktavia Mega Puspita, mahasiswa baru Sekolah Vokasi UGM.
"Saya senang bisa mendapat pinjaman laptop, karena saya dari keluarga kurang mampu dan tidak ada dana untuk membeli laptop. Ini menjadi satu hal yang bisa meningkatkan semangat belajar, saya jadi tidak minder dengan teman-teman lainnya," ungkap Oktavia.
(apl/rih)