Veronica Rahayuningsiwi atau yang kerap disapa Ibu Yuni menjadi sekretaris pribadi Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X sejak 1 Desember 1989. Sebelumnya, Yuni merupakan karyawan swasta.
Dikutip dari website kratonjogja.id, tugas utama Yuni selaku sekretaris kepercayaan Sultan HB X dan keluarga adalah mengurusi dokumen administratif dan keuangan. Pada 7 Januari 2019, Yuni diwisuda sebagai Abdi Dalem dengan Nama Paring Dalem, Nyi Mas Wedono Retno Rahayuningsiwi.
Sebelumnya, Yuni bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Begitu masuk Keraton Jogja, ia mengaplikasikan keahliannya yang sudah didapatnya di luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat belum banyak orang menggunakan komputer, Yuni merintis penggunaan alat modern ini di Keraton Jogja. Meski tahu persis apa yang harus ia lakukan dalam pekerjaannya, ia tetap belajar banyak hal baru hingga kini.
"Itu bukan hal yang mudah untuk saya. Apalagi untuk saya yang saat ini sudah menginjak 60 tahun," ujarnya.
Yuni mengaku mendapat banyak wawasan dari Sultan dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Ia yang waktu awal bekerja masih lajang kemudian juga belajar bagaimana menjadi orang tua bijaksana.
Ia mengakui menjadi Abdi Dalem merupakan kehormatan, tetapi juga memandangnya sebagai amanat.
"Dan kalau saya menjadi Abdi Dalem, saya harus menekuni itu dengan serius, tidak main-main," ujar lulusan ekonomi manajemen ini.
Baginya, gelar Abdi Dalem harus diikuti dengan memberikan kelebihan yang dimiliki secara tulus kepada Keraton Jogja. Butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya ia memantapkan diri untuk menjadi Abdi Dalem. Salah satu motivasinya adalah turut menjaga kelestarian budaya Jawa.
Meski masih terbilang sebentar menyandang gelar Abdi Dalem, secara batin ia sudah menjalani peran tersebut sejak dahulu.
"Diwisuda pada 7 Januari 2019 hanya official saja. Yang saya kerjakan, saya lakukan, sikap hidup saya, sepertinya sudah seperti Abdi Dalem," tuturnya.
Ketenteraman batin yang biasanya dirasakan oleh para Abdi Dalem juga sudah lama ia rasakan. Sebab, pada dasarnya ia telah menjalani laku (sikap batin) seperti Abdi Dalem lainnya.
"Awal mula saya di Keraton, karena belum banyak karyawan, saya menjadi sekretaris Sri Sultan dan Kanjeng Ratu Hemas. Setelah Beliau (Sultan) menjadi Gubernur, akhirnya Kanjeng Ratu Hemas harus memiliki sekretaris pribadi sendiri. Hal ini karena banyaknya organisasi yang menjadi tanggung jawab GKR Hemas," kata Yuni.
Selama enam tahun pertama (1998-2003), Yuni bersama dengan Pak Roni menangani urusan administratif Sultan baik yang terkait dengan kedudukan sebagai Raja Keraton Jogja maupun sebagai Gubernur DIY. Ia juga membantu mengasuh Putri Dalem karena waktu itu tiga putri masih kanak-kanak.
Setelah pengangkatan dua sekretaris dinas di Kantor Gubernur, Yuni fokus menangani urusan pribadi Sultan. Menurutnya, tugas tidaklah terlalu sulit karena ia tinggal menjalankan dhawuh (perintah) Sultam melalui disposisi yang sudah tertulis dengan jelas.
"Beliau sendiri yang menggalih (berpikir dan memutuskan), saya tinggal melakukan apa yang menjadi disposisi Beliau. Saya akan matur (sampaikan) kembali ke Beliau apa yang sudah saya kerjakan," kata dia.
Halaman selanjutnya, jam kerja Yuni...