Disdik Sleman Mediasi Dugaan Intimidasi Ortu Siswa SDN di Kalasan, Ini Hasilnya

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 03 Nov 2022 16:20 WIB
Disdik Sleman mediasi orang tua siswa dan SDN Purwomartani atas kasus dugaan intimidasi (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Dinas Pendidikan Sleman mempertemukan orang tua (ortu) siswa berinisial D dengan pihak SDN Purwomartani Kalasan hari ini. Ortu tersebut sebelumnya melapor ke ORI Perwakilan DIY atas dugaan intimidasi yang dialaminya.

"Kami mempertemukan dua pihak biar permasalahan ini segera selesai, tidak terjadi miskomunikasi lagi karena kita ingin jangan sampai hal ini mengganggu pembelajaran anak-anak. Kaitannya dengan proposal nanti biar dikaji ulang," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana kepada wartawan ditemui di kantor Disdik Sleman, Kamis (3/11/2022).

Ery melanjutkan, dengan adanya mediasi ini diharapkan proses pembelajaran di SDN Purwomartani berjalan lancar. Ery menjamin anak dari D bisa belajar seperti biasa.

"Kami harapkan pembelajaran di SD Purwomartani pulih kembali, tidak ada apa-apa. Kaitannya dengan Ibu D putra-putrinya juga kita jamin. Pasti mendapatkan pelayanan yang sama dengan teman yang lain," katanya.


Di sisi lain, proposal pembangunan sarana dan prasarana sekolah yang menjadi pemicu dugaan intimidasi untuk sementara ditangguhkan. Meski begitu, Ery mengatakan sumbangan masih bisa diperbolehkan.

"Intinya masyarakat, orang tua itu boleh menyumbang, namanya boleh atau dapat, sehingga tidak mengikat dan seandainya tidak menyumbang pun tidak apa-apa. Jadi digunakan secara transparan dan itu memang harus dimusyawarahkan," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Kepala Sekolah SDN Purwomartani Lasini meminta maaf kepada orang tua siswa.

"Jika dianggap salah, kami mengakui dan minta maaf. Kami tidak akan mengulangi lagi, ini menjadi pembelajaran kami," tuturnya.

Belum Berdamai

Sementara itu, pendamping D, Yuliani yang juga sebagai Ketua Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan mengatakan pertemuan itu digelar untuk klarifikasi. Pihaknya pun belum menandatangani kesepakatan bersama.

"Pertemuan pagi ini hanya klarifikasi ya, dari dua belah pihak. Saya belum mau menandatangani kesepakatan, karena saya masih punya tuntutan dua. Untuk diganti Pj-nya (kepala sekolah) supaya kondusif dan komitenya," kata Yuliani ditemui di lokasi yang sama.

Selengkapnya di halaman berikut...




(ams/sip)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork