Beberapa waktu lalu sejumlah situs milik Universitas Gadjah Mada (UGM) diretas. Seperti Situs Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada serta beberapa situs lain milik fakultas dan departemen UGM.
Hacker yang meretas situs-situs tersebut mengungkap isu adanya jual beli konten seksual yang melibatkan mahasiswa. Seperti yang dilihat detikJateng, Senin (24/10) pukul 09.00 WIB, situs beralamat fib.ugm.ac.id.
Diduga situs tersebut waktu itu masih dalam kendali hacker. Di atas laman tersebut, hacker meninggalkan pesannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HALLO BANGSIN WAS HERE
GRETINGS FROM AKTIVIST INDONESIA
"KAMI MENEMUKAN BEBERAPA KONTEN SEKSUAL SEDANG DI PERJUAL BELIKAN DI SEBUAH FORUM YANG MELIBATKAN MAHASISWA INDONESIA DENGAN ATRIBUT IDENTITASNYA, TENTUNYA INI SANGAT MENCORENG GENERASI BANGSA YANG TIDAK PATUT MENJADI CONTOH"
Hanya saja sang penulis pesan tidak memberikan kejelasan mengenai mahasiswa universitas mana yang terlibat jual beli konten seksual. Pihak hacker hanya meminta universitas untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius.
"BERNIAT MEMBERIKAN HIMBAUAN KEPADA SELURUH PIHAK UNIVERSITAS TERKAIT DI SELURUH UNIVERSITAS INDONESIA AGAR LEBIH SERIUS DAN TEGAS DALAM MENANGGAPI TINDAK SEKSUAL YANG DI ALAMI MAHASISWA TERHADAP PELAKU DAN MEMBERIKAN EDUKASI KEPADA MAHASISWA DALAM BERGAUL BAIK DI LINGKUNGAN BELAJAR ATAU DI LUAR"
Dua hari kemudian, peretasan kembali dilakukan kali ini hacker menyerang situs https://otomasi.sv.ugm.ac.id/. Pesan yang hampir sama juga ditinggalkan oleh hacker di laman tersebut. Seperti yang dilihat detikJateng, Rabu (26/10), situs https://otomasi.sv.ugm.ac.id/ hacker menuliskan mengenai isu-isu yang ada di kampus.
KAMI DI SINI JUGA ADALAH SEBAGAI MAHASISWA
DAN KAMI TIDAK MENYEBUTKAN BAHWA ADA MAHASISWA (UGM) YANG MELAKUKAN HAL ITU KARNA KAMI DISINI HANYA BERSUARA DAN MENCOBA MENYALURKAN KESAH KAMI TERHADAP OKNUM YANG MENGHANTUI KAMI DALAM BELAJAR l BANYAK AKSI PELECEHAN YANG TERJADI NAMUN PIHAK KAMPUS SEOLAH ENGGAN MENUNTASKAN PERMASALAHAN ITU DENGAN ALASAN NAMA BAIK KAMPUS!
LANTAS APAKAH SEMUA INI AKAN DI BIARKAN BEGITU SAJA
KAMI BERHARAP KEPADA SELURUH JAJARAN YANG ADA DI SELURUH INDONESIA, TOLONG BERI RASA AMAN KEPADA REKAN-REKAN MAHASISWA YANG SEDANG MENGEMBAN PENDIDIKANNYA I INGAT... MEREKA SEMUA MEMILIKI ORANG TUA YANG MENUNGGU KEBERHASILAN ANAKNYA
<[SALAM MAHASISWA]>
Baca pernyataan Rektor UGM di halaman berikutnya...
Maraknya peretasan yang terjadi di lingkungan kampusnya, Rektor UGM Ova Emilia pun angkat bicara. Ova menyatakan akan mengecek lebih dulu terkait dengan pesan yang ditinggalkan oleh hacker.
"Kita cek dulu," kata Ova saat ditemui wartawan di Balairung UGM, Senin (24/10).
Ova mengatakan akan memastikan lebih dulu apakah di UGM ada praktik jual beli konten seksual yang melibatkan mahasiswa.
"Kita nggak bisa mengatakan bahwa itu suatu hal yang itu valid, jadi mungkin kita akan verifikasi dan bagaimana karena sesuatu itu memang kita cek dulu kan keabsahannya," tegasnya.
Di sisi lain, Ova menegaskan bahwa kampus memberikan perlindungan kepada mahasiswa agar tidak menjadi korban kekerasan seksual.
"Pasti. Karena kami juga sudah mempunyai aturan SK khusus dan satgas juga untuk hal tersebut, SOP yang sudah inplace dan itu diaplikasikan sampai ke level fakultas. Jadi saya kira itu merupakan concern dari Universitas," pungkasnya.
Terkait dengan peretasan yang menyerang sejumlah situs milik UGM, Ova menyampaikan bahwa peretasan itu memang sudah sangat sering terjadi. Bahkan dia menyebut sudah ribuan kali serangan itu terjadi.
"Ya website itu memang setiap hari dari laporan Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) itu ribuan kali ya," kata Ova kepada wartawan di Balairung UGM, Senin (24/10).
Ova berujar, kejadian peretasan yang dialami hari ini menjadi evaluasi bagi kampus. Terutama bagaimana untuk meningkatkan sistem keamanan situs di tengah zaman teknologi yang semakin canggih.
"Sehingga kemungkinan untuk diretas itu merupakan sesuatu hal yang harus kita antisipasi dari sejak awal," imbuhnya.