Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini menerapkan sistem antrean untuk truk pengangkut sampah yang masuk ke TPA Piyungan. Hal itu berimbas terhadap adanya tumpukan sampah di beberapa titik.
Kepala DLHK DIY, Kuncoro Cahyo Aji, menyebut antrean ini diterapkan sebagai upaya penataan di TPA Piyungan. Bahkan, pekan lalu mereka sempat menutup TPA itu selama dua hari.
"Untuk saat ini tidak ada penutupan, hanya digilir waktunya," katanya ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (27/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuncoro menyebut pada masa penataan saat ini, dilakukan pengaturan waktu. Pada Rabu (26/10) kemarin menerima pembuangan sampah dari Sleman, lalu Kota Jogja pada Kamis (27/10) dan Bantul pada Jumat (28/10).
"Ini untuk mengurangi antrean. Sabtu besok kita akan evaluasi," ujarnya.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa TPA Piyungan saat ini belum over kapasitas. Masih ada beberapa zona yang mampu untuk menampung sampah yang masuk.
"Belum penuh Zona A dan Zona B, karena sangat dinamis. Kami sampaikan juga, sudah penyerahan zona transisi, kita akan isi zona transisi dulu, sambil masa pemeliharaan," katanya.
Sementara itu, salah satu petugas kebersihan di sekitar kawasan Stadion Mandala Krida, Anton, menyebut bahwa di depo tempatnya bekerja sempat terjadi penumpukan sampah selama beberapa hari terakhir.
"Sempat ada penumpukan antre gerobak, kathah (banyak) penumpukan di mana-mana untuk pembuangan sampah di TPA Piyungan, dijadwal hari ini dibuka untuk kota besok tutup, ditutup 2 hari lagi. Soalnya dari sana dijadwal," ungkapnya saat ditemui wartawan, Kamis (27/10) sore.
Lebih lanjut, Anton menambahkan biasanya antrean gerobak sampah tidak sampai di jalanan tetapi kali ini antrean sampai berada di jalanan.
"Akhir-akhir ini sampai di jalanan. Biar nggak ada penumpukan ya hemat sampah itu yang susah kan orang banyak. Apalagi sampah kos-kosan nggak begitu banyak rumah tangga yang banyak ditambah cuaca hujan jadi mudah busuk," tambahnya.
(ahr/rih)