Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal suka mendaki gunung saat kuliah di UGM. Salah satunya mendaki Gunung Kerinci pada 1983, kisah pendakian itu pun juga turut dibukukan.
Ketua Tim Mapala Silvagama tahun 1983, Robertus Sugito mengatakan Jokowi merupakan salah satu anggota Mapala Silvagama. Diceritakannya, ada satu kisah lucu beberapa pekan sebelum pendakian ke Gunung Kerinci.
Kala itu, Jokowi bersama Jambrung Sasono melakukan persiapan fisik dengan mendaki Gunung Muria. Warga setempat sempat mengira Jokowi dan Jambrung adalah maling sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu waktu Pak Jokowi mau naik Gunung Muria dengan jalan kaki, sebenarnya ada jalan yang bisa dilalui kendaraan sampai atas, tapi Jokowi dan Jambrung tidak tahu kalau ada jalan aspal. Mereka mencari jalan sendiri dengan potong kompas yang dianggap lebih cepat sampai atas," kata Gito kepada detikJateng, Rabu (12/10/2022).
Dalam perjalanan mereka sering bertemu dengan warga setempat yang mencari rumput atau makanan untuk ternak. Namun, keduanya mendapatkan tatapan curiga dari warga.
"Setiap ketemu orang selalu ditanya 'mau ke mana Mas kok lewat sini?' dengan tatapan curiga. Menurut orang-orang tersebut ada jalan lebar kok malah blusukan, jangan-jangan mau maling sapi," ujarnya.
Bukan tanpa alasan, desa setempat kala itu memang sedang disatroni maling sapi. Jokowi dan Jambrung pun belakangan sadar akan hal itu.
"Singkat cerita mereka ngobrol-ngobrol dan dikasih tahu bahwa di desa sekitar lereng Muria tidak aman, banyak ternak yang hilang. Mereka lalu menyadari bahwa mereka dicurigai mau maling sapi," kenangnya.
![]() |
Selalu Izin ke Pacar Saat Naik Gunung
Gito juga teringat soal kebiasaan lain Jokowi ketika mendaki gunung. Ketika tidak ada kegiatan Mapala, dia menyebut Jokowi pulang ke Solo untuk apel pacar.
"Kan malam minggu dia pasti pulang apel, kehidupannya kalau dia nggak ada acara ya naik gunung," katanya.
Salah satu yang jadi kebiasaan Jokowi saat hendak naik gunung adalah meminta izin sang pacar. Ternyata Jokowi sudah berpacaran dengan Iriana ketika kuliah di UGM.
"Kalau kita naik gunung kadang kita cari 'Jok sesuk melu ra? Neng ndi? Neng Lawu. Kapan? Tanggal semene. O coba sesuk tak takon pacar (Jok mau ikut nggak? Kemana? Lawu. Tanggal berapa? Tanggal segini. O ya coba besok izin pacar)'. Dulu kan sudah sama Mbak Iriana," kenang dia.
(ams/ahr)