"Prospek cuaca ekstrem di wilayah DIY tiga hari ke depan, 7 Oktober-9 Oktober," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Jogja, Warjono, dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).
Dijelaskannya, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, anomali suhu muka laut positif wilayah Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa yakni +(1-3)Β°C serta aktifnya gelombang Rossby Ekuator di wilayah Pulau Jawa dan didukung adanya wilayah belokan angin (shearline) dapat menyebabkan adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di DIY.
Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi mencapai 90% dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
"Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 7 Oktober-9 Oktober 2022," jelasnya.
Potensi kondisi cuaca tersebut dapat terjadi di wilayah DIY sebagai berikut:
7 Oktober 2022
- Kota Jogja, Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul serta sekitarnya
8 Oktober 2022
- Kota Jogja, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul, dan Gunungkidul serta sekitarnya
9 Oktober 2022
- Kota Jogja, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul, dan Gunungkidul bagian tengah hingga selatan serta sekitarnya
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
(rih/sip)