Pelawak senior Eddy Gombloh meninggal dunia di Jogja, kemarin siang. Eddy Gombloh meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"M. Edi Gombloh hari ini pukul: 12.30 WIB di RS. Sarjito Jogyakarta diistirahatkan di rumah duka Yogyakarta dan besok akan di makamkan di Jakarta," tulis pesan singkat yang diterima detikcom, Kamis, (4/8).
Ketua Humas Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Evry Joe, membenarkan kabar duka tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, beliau meninggal di Jogja ya. Beliau lumayan cukup panjang umur, beliau adalah komedian populer, bersama Ateng, saat itu kita masih kecil," kata Evry saat dimintai konfirmasi, kemarin.
Kondisi Terakhir Eddy Gombloh Sebelum Meninggal
Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Eddy Gombloh menurun sejak dua tahun terakhir.
"Pak Eddy ini sudah dua tahun terakhir ini keluar masuk rumah sakit," kata istri Eddy Gombloh, Murtinah, saat ditemui wartawan di rumah duka, Dusun Sono Wetan, Merdirejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, DIY, kemarin.
Murtinah bercerita Eddy Gombloh yang bernama asli Supardi sempat dirawat delapan hari di RSUP Dr Sardjito. Sempat pulang, Eddy Gombloh kembali masuk rumah sakit pada Senin (1/8) lalu.
"Masuk (RS) lagi karena semakin parah kondisinya. Dirawat tiga hari, kemudian tadi meninggal dunia," tuturnya.
Menurutnya, suaminya sakit karena faktor usia dan komplikasi. Selain itu kondisi kesehatan Eddy Gombloh juga semakin menurun setelah terpapar COVID-19 pada Agustus 2021. Usai terkena COVID-19, Eddy Gombloh tak lagi bisa berjalan dan hanya bisa berbaring di kasur.
"Ada komplikasi jantung, ginjal, dan paru-paru," ungkapnya.
"Semakin menurun kondisi kesehatannya setelah kena COVID-19," imbuh Murtinah.
Jenazah Eddy Gombloh Dimakamkan Hari Ini di Jakarta
Setelah disemayamkan di rumah duka, Dusun Sono Wetan, Merdirejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, DIY, jenazah Eddy Gombloh diberangkatkan ke Jakarta.
Murtinah mengatakan rencananya jenazah Eddy Gombloh akan dimakamkan di Pemakaman Tegal Alur, Jakarta Barat, hari ini.
"Nanti sekitar pukul 00.00 WIB jenazah diberangkatkan ke Jakarta melalui jalur darat," kata Murtinah saat ditemui wartawan di rumah duka, Kamis (4/8) malam.
Menurut Murtinah, lokasi pemakaman di Jakarta sesuai dengan pesan Eddy Gombloh semasa hidup. Eddy Gombloh sempat berpesan jika meninggal agar dimakamkan Pemakaman Tegal Alur dan dimakamkan dalam satu liang lahad dengan putra keduanya, Yoseno Raharjo.
Simak kisah perjalanan karier Eddy Gombloh di halaman berikutnya...
Perjalanan Karier Eddy Gombloh
Eddy Gombloh lahir di Jogja pada 17 Dikutip dari laman jogjaprov.go.id, Eddy Gombloh memiliki nama asli Supardi. Dia merupakan artis asli Jogja yang lahir tepat empat tahun sebelum Kemerdekaan, yaitu 17 Agustus 1941.
Kiprahnya di dunia seni berawal dari keterlibatannya di panggung pelajar RRI Jogja. Pengalamannya itu membuat Eddy Gombloh memberanikan diri merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Selama di Jogja Eddy Gombloh memang sudah tidak asing dengan dunia peran. Dia sudah cukup berpengalaman pentas di panggung ketoprak. Setibanya di Jakarta sekitar tahun 1962, dia mencoba meniti karir di layar lebar.
Kemampuan peran serta wajah yang unik membuatnya cukup sukses meniti karir di dunia film. Eddy Gombloh terlibat dalam puluhan film bergenre komedi.
Beberapa di antaranya adalah Inem Pelayan Seksi, Biang Kerok, 3 Janggo serta Tukang Ngibul.
Di laman IMDB, Eddy Gombloh juga mencatatkan beberapa film yang telah dibintangi, diantaranya adalah Tarzan Kota, Gadis Bionic dan Manusia 6.000.000 Dolar. Ketiganya merupakan semacam film parodi dari cerita film luar negeri.
Setelah 54 tahun berkarir di Jakarta dia merasakan iklim sepinya film nasional. Dia pun memilih untuk kembali ke Jogja.
Bermodal hasil merantau, Eddy Gombloh membeli rumah di Jogja untuk hidup di masa tua. Selain itu, dia juga membeli sebidang kebun salak dan membuka usaha fotokopi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)