Pernah melihat umbul-umbul warna merah dan kuning berderet di tepi jalan saat sedang melintas di wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY? Ternyata, umbul-umbul khas itu hanya dipasang ketika ada acara khusus saja. Begini ceritanya.
Saat melaju di jalan Wonosari-Playen, Jumat (24/6), detikJateng mendapati sejumlah umbul-umbul khas Gunungkidul itu. Umbul-umbul itu dipasang pada tiang-tiang bambu yang menjulang di kanan kiri jalan. Keberadaannya menambah semarak suasana sore itu.
"Umbul-umbul itu namanya Podang Ngisep Sari," kata Kepala Kundho Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kabupaten Gunungkidul Agus Mantara saat dihubungi wartawan, Jumat (24/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantara mengatakan, Podang Ngisep Sari dulu berupa bendera atau panji berwarna kuning dengan lingkaran merah di bagian tengahnya. Polanya mirip bendera Jepang, tapi warna putihnya diganti kuning.
"Pemberian panji itu untuk eksistensi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sekaligus sebagai sandi dalam komunikasi pada masa itu," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, panji tersebut berubah menjadi umbul-umbul pada 1982. Menurut Mantara, penggantian panji menjadi umbul-umbul itu bertujuan agar masyarakat mudah memahaminya.
Uniknya, umbul-umbul merah kuning itu hanya dipasang pada saat tertentu saja. "Umbul-umbul itu hanya dipasang warga saat ada kegiatan penting seperti rasulan (bersih desa), adeging (peringatan hari jadi) Gunungkidul dan HUT RI," ungkap Mantara.
Mengenai artinya, Mantara menerangkan, Podang Ngisep Sari ialah untuk memacu semangat masyarakat dalam membangun daerah Gunungkidul. "Secara filosofi, Podang Ngisep Sari adalah semangat membangun (daerah)," ucapnya.
Mantara menambahkan, semua Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki bendera atau simbol yang berbeda-beda. Bendera atau simbol itu menunjukkan perbedaan karakter dari setiap wilayah di DIY.
"Tidak hanya di Gunungkidul, setiap daerah di DIY punya simbol masing-masing sesuai pemberian Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Tapi warnanya beda-beda, agar setiap daerah memiliki karakternya sendiri," katanya.
(dil/dil)