Fashion show identik digelar di dalam gedung. Tapi di Kabupaten Gunungkidul, fashion show digelar dalam gua. Antimainstream!
Pemkab Gunungkidul menggelar fashion show di Gua Rancang Kencana, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Plt Kepala Dinas Perindustrian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan kegiatan bertajuk 'Fashion Show in The Cave' ini untuk memperkenalkan produk asli Gunungkidul. Di mana ada 12 desainer, 13 perajin batik dan aksesoris, serta 25 talent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Event ini maksudnya menggiatkan sekaligus membangkitkan produk industri kecil terutama sektor batik dan fashion," kata Kelik saat ditemui di Gua Rancang, Sabtu (11/6/2022).
![]() |
Menyoal pemilihan Gua Rancang sebagai lokasi acara, Kelik mengaku untuk mempromosikan sektor pariwisata non-pantai. Mengingat selama ini kunjungan wisata masih didominasi ke pantai selatan Gunungkidul.
"Selain itu untuk mempertahankan Jogja Kota batik, melestarikan budaya batik dan mempromosikan pariwisata Gunungkidul khususnya gua," lanjut Kelik.
Menurutnya, dengan adanya event tersebut diharapkan dapat memicu masyarakat dalam menggelar berbagai kegiatan untuk mengenalkan produk dari Gunungkidul dan mempromosikan pariwisata. Mengingat saat ini pemerintah telah melonggarkan aturan pandemi COVID-19.
"Semoga ini mampu memicu bergeraknya perekonomian di Gunungkidul terutama sektor sandang dan pariwisata setelah pandemi COVID-19 yang melumpuhkan perekonomian," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengungkapkan bahwa perubahan peradaban dan transformasi merupakan hal yang tidak akan bisa dihindari. Salah satunya, kata Sunaryanta, seperti bidang seni dan budaya.
"Meskipun transformasi global terus berjalan, kita sebagai orang Indonesia, Jawa, Jogja khususnya Gunungkidul tentu memiliki ciri khas seni budaya masing-masing. Dan saat ini meskipun fashion itu bukan dari tempat kita tetapi nuansa yang kita ambil untuk kita sama-sama melakukan adalah kita balik, jadi nuansa Gunungkidul," kata Sunaryanta.
"Artinya bahwa transformasi global yang tidak bisa dihindari ini seperti fashion show batik. Tapi kita diharapkan masih mampu mengedepankan adab ketimuran," imbuhnya.
(rih/rih)