Satgas COVID-19 mengungkap kasus Corona di Indonesia kembali naik di lima provinsi, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemicu kenaikan kasus COVID-19 diduga mobilitas tinggi dan pelonggaran protokol kesehatan (prokes).
Dikutip dari detikHealth, lima provinsi tersebut adalah DIY, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Laporan Satgas menunjukkan kenaikan kasus positif mingguan mencapai 31 persen dan kasus aktif harian sebesar 10 persen.
"Karena tingginya mobilitas, longgarnya prokes akan membuat terjadinya peningkatan kasus penularan, seperti yang dilaporkan dua hari terakhir," kata Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, di tengah antibodi tinggi pasca vaksinasi COVID-19, gejala klinis yang timbul di masyarakat relatif ringan.
"Penularan di masyarakat masih berlangsung baik yang Delta atau Omicron, dengan sub-sub varian-nya. Hanya, karena pencapaian imunisasi yang tinggi, sehingga klinis tidak menonjol," jelas Alex saat dihubungi detikcom, Kamis (9/6/2022).
Namun, ia mewanti-wanti kekhawatiran jika penularan terus terjadi, ada kemungkinan munculnya banyak mutasi dengan karakteristik berbeda.
"Masalah-nya semakin tinggi penularan maka terjadinya mutasi semakin banyak. Ada mutasi yang semakin lemah, tapi adapula mutasi membuat strain semakin virulent, semakin ganas daripada varian sebelumnya," sebut Alex.
Data kasus COVID-19 di Jogja
Satgas penanganan COVID-19 mencatat kenaikan tren kasus positif mingguan dan aktif dalam 4 hari terakhir. Ada lima provinsi yang terpantau mengalami tren kenaikan kasus, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kasus positif mingguan tercatat mengalami kenaikan 571 kasus atau 31 persen dari 1.814 kasus, dibandingkan pada 22 Mei 2022 yang naik menjadi 2.385 kasus. Kemudian kasus aktif harian naik 328 atau 10 persen dari sebelumnya 3.105 kasus, menjadi 3.433 kasus pada 2 Juni 2022.
Dikutip dari detikHealth, berikut 5 provinsi yang menyumbang kasus aktif pada periode 29 Mei hingga 5 Juni 2022 paling banyak:
- DKI Jakarta naik 30 persen dari 923 menjadi 1.204 kasus
- Banten naik 38 persen dari 236 menjadi 325 kasus
- Jawa Barat naik 18 persen dari 443 menjadi 524 kasus
- Daerah Istimewa Yogyakarta naik 4 persen dari 118 menjadi 172 kasus
- Jawa Timur naik 37 persen dari 110 menjadi 151 kasus
Meski begitu, BOR di kelima provinsi tersebut masih terjaga di bawah 3 persen. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut kenaikan angka kematian hanya terjadi di DIY yakni dari 1 kasus menjadi 3 kasus dalam seminggu terakhir.
"Dapat dilihat kelima provinsi berasal dari Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa dan aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal memicu kenaikan kasus aktif," kata Prof Wiku.
Untuk diketahui, diketahui, COVID-19 atau virus Corona (coronavirus disease 2019) merupakan infeksi dari virus SARS-CoV-2 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 yang menyerang sistem pernapasan manusia, seperti paru-paru.
Gejala COVID-19
Gejala COVID-19 yang dialami oleh setiap orang umumnya berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala ringan, ada juga yang mengalami gejala parah sampai harus dirawat inap.
Virus yang menyerang sistem pernapasan ini sangat berisiko tinggi bagi mereka yang termasuk kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, pengidap komorbid, dan mereka yang belum divaksin. Berikut gejala COVID-19 yang paling umum hingga serius.
Gejala yang paling umum
Demam
Batuk
Kelelahan
Hilangnya rasa atau bau
Gejala yang kurang umum
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Sakit dan nyeri
Diare
Ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki
Mata merah atau iritasi
Gejala serius
Kesulitan bernapas atau sesak napas
Kehilangan bicara atau mobilitas, atau kebingungan
Nyeri dada
(rih/rih)