5 Lansia di Bantul Setahun Tak Dapat PKH dan BPNT, Ini Kata Dinsos

5 Lansia di Bantul Setahun Tak Dapat PKH dan BPNT, Ini Kata Dinsos

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 18 Apr 2022 15:31 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi bantuan sosial (Foto: Muhammad Ridho)
Bantul -

Lima lansia di Pedukuhan Pelemantung, Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, tiba-tiba berhenti menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) selama setahun. Diduga, terhentinya bantuan dari pemerintah itu gegara mereka disebut tidak punya pendamping.

"Setahun terakhir ini ibu saya, Saminem (84), sama sekali tidak menerima bantuan dari PKH dan BPNT. Padahal, ibu saya sebelumnya tercatat sebagai penerima dan bantuannya lancar," kata Ngadiyem (55), anak dari salah satu lansia itu, saat ditemui wartawan, Senin (18/4/2022).

Ngadiyem sudah berkali-kali mengecek saldo BPNT milik ibunya. "Tiap dicek ke e-warung sama sekali tidak ada isinya. Saya sampai malu ngecek saldo kartu BPNT milik orang tua saya," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya cek ke Bantul (Dinas Sosial), ibu saya belum dicoret sebagai penerima (PKH dan BPNT). Tapi setelah ngecek di Kalurahan Selopamioro, nama ibu saya tidak lagi tercatat sebagai penerima (PKH dan BPNT)," imbuh Ngadiyem, buruh dengan penghasilan pas-pasan itu.

Ngadiyem tidak tahu apa penyebab ibunya tidak lagi tercatat sebagai penerima bantuan sosial itu. "Saat bantuan PKH dan BPNT lancar, sangat membantu sekali. Harapannya, ibu saya bisa menerima lagi bantuan PKH dan BPNT yang sudah terhenti satu tahun terakhir ini," kata dia.

ADVERTISEMENT
Saminem (84), salah satu lansia di Pedukuhan Pelemantung, Selopamioro yang tidak menerima bantuan PKH dan BPNT selama setahun.Bukti bahwa Saminem masih tercatat sebagai penerima bansos PKH dan BPNT. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Salah satu tokoh masyarakat di Pedukuhan Pelemantung, Sarjono, mengungkapkan ada empat lansia lain di pedukuhannya yang bernasib sama dengan Saminem.

"Di kampung ini total ada 5 lansia yang tidak bisa mencairkan bansos PKH dan BPNT karena tidak ada saldo di kartu BPNT sejak setahun yang lalu," katanya.

Sarjono kemudian berkomunikasi dengan Dukuh Pelemantung dan petugas pendamping PKH dan BPNT Kalurahan Selomapioro. Menurut Sarjono, mereka menyebut lima lansia itu tidak lagi menerima BPNT dan PKH karena tidak ada pendamping di keluarganya.

"Lucunya, Mbah Saminem ini kan masih ada anaknya. Tapi kok kartu BPNT saldonya tetap kosong sejak satu tahun yang lalu," ucap Sarjono.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Bantul Gunawan Budi Santosa akan mengerahkan tim untuk mengetahui akar permasalahan tentang lima lansia di Dukuh Pelemantung itu berhenti menerima bantuan BPNT dan PKH meski masih terdaftar sebagai penerima.

"Yang jelas saya cek dulu di lapangan. Nanti setelah ada kepastian saya akan beri informasi lebih lanjut," kata Gunawan saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, Senin (18/4).




(dil/rih)


Hide Ads