Ceramah di Masjid UGM: Ganjar Disambut Poster Wadas, Anies Dielukan Presiden

Terpopuler Sepekan

Ceramah di Masjid UGM: Ganjar Disambut Poster Wadas, Anies Dielukan Presiden

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 10 Apr 2022 02:25 WIB
Spanduk solidaritas untuk warga Desa Wadas dibentangkan jamaah salat tarawih di Masjid Kampus UGM saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berceramah, Rabu (6/4) malam.
Spanduk solidaritas untuk warga Desa Wadas dibentangkan jamaah salat tarawih di Masjid Kampus UGM (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Yogyakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menjadi salah satu penceramah di Masjid Kampus UGM saat Ramadan. Kedua kepala daerah ini mendapat perlakuan berbeda saat mengisi ceramah, Ganjar disambut poster tentang Desa Wadas, sedangkan Anies dielukan presiden.

Momen Ganjar menjadi penceramah di Masjid Kampus UGM berlangsung pada Rabu (6/4). Kala itu, spanduk bertuliskan tentang kelestarian alam bagian dari iman dibentangkan jemaah tarawih di Masjid Kampus UGM naik ke mimbar untuk memberikan ceramah.

Pantauan detikJateng, spanduk putih 'KELESTARIAN ALAM BAGIAN DARI IMAN, GUSTI BERKAHI, dan #SAVE WADAS, itu ditulis dengan cat semprot hitam. Spanduk itu sepanjang sekitar lima meter itu dibentangkan di sisi utara luar masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang jamaah yang ikut membentangkan spanduk, Umar, mengatakan aksi pembentangan spanduk itu merupakan solidaritas bagi warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang mempertahankan lahan mereka dari rencana penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

"Ini solidaritas dari temen-temen kami, dari individu-individu, karena ini sebagian solidaritas kami kepada masyarakat Wadas yang terkena represivitas waktu itu. Hingga saat ini, masyarakat (Desa Wadas) masih belum mendapatkan kepastian dari pemerintah dan yang lain-lain," kata Umar, Rabu (6/4/2022).

ADVERTISEMENT

"Ini simbolik aja ya, cuma kebetulan ada Ganjar. Makanya kita hari ini melakukan seperti ini," sambung dia.

Sementara itu, Ganjar sempat melihat ada jamaah yang hendak menaikkan spanduk di area masjid. "Ada yang bawa spanduk, mungkin mau menuliskan. Diangkat juga saya tidak apa-apa karena itu bagian dari exercise politik. Diangkat aja Mas, nggak papa," kata Ganjar di mimbar.

Ganjar melanjutkan, pembentangan spanduk tersebut adalah bagian dari demokrasi. Ganjar tidak mempermasalahkan adanya spanduk yang dibentangkan ketika dirinya sedang berceramah.

"Saya sangat senang dengan kekritisan kawan-kawan. Inilah diskusi yang selalu terbuka untuk mendewasakan kita semuanya," jelas Ganjar.

Ganjar bicara soal konflik Wadas saat ceramah

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyinggung soal konflik Wadas saat menjelaskan tentang reformasi birokrasi di Indonesia. Ganjar menyinggung soal beberapa permasalahan yang dihadapi seperti pabrik semen di Rembang, PLTU Batang, hingga konflik Wadas.

Ganjar menyebut proyek Bendungan Bener sebenarnya bukan ranah pemerintah provinsi. Namun, ketika dari pemerintah pusat tak ada yang maju untuk menengahi konflik, Ganjar mengaku memutuskan untuk maju.

"Tapi ketika terjadi sesuatu dan tidak ada pemimpin yang berani angkat tangan, saya bertanggungjawab, maka bilang saya bertanggungjawab dan harus datang untuk berdialog dengan mereka," terangnya.

Spanduk solidaritas Wadas kala Ganjar Pranowo jadi penceramah tarawih di Masjid Kampus UGM, Sleman, Rabu (6/4/2022).Spanduk solidaritas Wadas kala Ganjar Pranowo jadi penceramah tarawih di Masjid Kampus UGM, Sleman, Rabu (6/4/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Ganjar pun mengaku saat proses pengukuran tanah, dia datang ke Wadas untuk mendengarkan keluhan warga dengan mengajak pihak Komnas HAM sebagai penengah. Ganjar berpendapat birokrasi pemerintah seharusnya seperti itu, yakni diisi orang yang berani tanggung jawab dan terbuka pada publik.

"Pada saat itu lah kita ajak, siapa oh Komnas HAM, Komnas HAM saja ajak, 'bro sampeyan saja yang menjembatani karena kalau mereka melihat wajah saya itu pasti ini menindas, ini tidak kompromi, ini ngawur'. Padahal ketika sebuah sistem itu kita jelaskan dengan baik ruangnya tidak ada," bebernya.

"Birokrasi kemudian saya ajak, Anda, kita keliru dan kita salah, kita harus tanggung jawab. Mari kita jelaskan semua, di-disclosure itu informasi secara terbuka," imbuhnya.

Anies dielukan presiden saat isi ceramah

Sehari setelah Ganjar, Anies juga menjadi penceramah di Masjid Kampus UGM. Berbeda dengan Ganjar yang disambut dengan poster, Anies justru mendapat teriakan presiden saat mengisi ceramah pada Kamis (7/4) lalu.

Peristiwa itu terjadi usai Anies memberikan ceramahnya, dan turun dari mimbar. Kala itu Anies langsung disambut dengan teriakan 'presiden' oleh para jemaah. Selain itu, jemaah juga berebut untuk bisa berfoto dengan Anies. Kerumunan pun tidak terhindarkan. Para jemaah saling berdesakan.

"Presiden, presiden, presiden, Anies presiden," teriak para jemaah, Kamis (7/4).

Merespons teriakan tersebut, Anies mengaku masih fokus mengurus Jakarta. Anies mengaku baru akan memikirkan langkah selanjutnya usai menuntaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Nanti sesudah Oktober selesai. Kalau sekarang aku isih nyambut gawe (masih bekerja), Mas," ucap Anies.

Anies Baswedan mengisi ceramah salat tarawih di Masjid Kampus UGM, Kamis (7/4/2022).Anies Baswedan mengisi ceramah salat tarawih di Masjid Kampus UGM, Kamis (7/4/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom

Meski begitu, nama Anies selalu masuk survei bursa capres teratas bersama dengan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. Terkait hal ini Anies mengaku tak ambil pusing.

"Ya kalau saya masih ngurusin Jakarta. Itu teman-teman survei yang pada bikin saya nggak komentar apa-apa dulu sekarang yang penting Jakartanya. Pekerjaannya bisa tuntas tanggung jawabnya selesai dengan baik itu dulu," kata dia.

Anies singgung soal spanduk saat ceramah

Sementara itu, dalam ceramahnya Anies sempat menyinggung soal kehadiran spanduk. Dia juga sempat berkelakar jika hari ini bukan gilirannya menerima spanduk.

"Kelihatannya di kampus ini memang semangat pergerakan itu masih hidup walaupun tadi diumumkan jangan ada spanduk," kata Anies saat mengisi ceramah, Kamis (7/4) yang lalu disambut gelak tawa para jemaah.

"Dan alhamdulillah malam ini kelihatan nggak ada spanduk di sini ya. Ada gilirannya nanti," sambungnya.




(ams/ams)


Hide Ads