Sopir Truk Meninggal Saat Akan Diperiksa, Ini Kata Saksi Mata Kecelakaannya

Sopir Truk Meninggal Saat Akan Diperiksa, Ini Kata Saksi Mata Kecelakaannya

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Rabu, 23 Mar 2022 19:04 WIB
Polisi mengamankan lokasi kecelakaan yang melibatkan motor milik dengan truk di Wates, Kulon Progo, Selasa malam (22/3/2022).
Suasana lokasi kecelakaan yang menewaskan polisi di Wates, Kulon Progo. (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Bripda Santoso Dwi Nugroho (25), anggota Sabhara Polres Kulon Progo, dinyatakan tewas usai mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan KH Wahid Hasyim, Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo. Sopir yang truknya ditabrak Santoso, Yadi (63), meninggal dunia saat akan diperiksa polisi.

Kecelakaan bermula saat korban Santoso yang mengendarai sepeda motor matik bernopol AB 5979 SJ melaju dari wilayah Toyan ke Nagung atau arah barat ke timur. Sesampainya lokasi kejadian sekitar pukul 20.00 WIB, korban menabrak truk bernopol R 1916 BT yang disopiri oleh Yadi, warga Banjarnegara. Truk itu sedang berhenti di badan jalan sebelah kiri, atau utara jalan.

Diduga korban tak melihat truk karena pandangannya terganggu cuaca yang sedang hujan. Setelah menabrak bagian truk, Santoso diduga tertabrak oleh pemotor lain yang melaju dari arah sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah warga setempat mengaku melihat kecelakaan yang terjadi pada Selasa (22/3/2022) malam itu. Salah seorang di antaranya Bayu Dwi Prasetyo (32), yang menyebut ada pengendara Honda Beat warna putih yang diduga menghantam tubuh korban Santoso yang terjatuh usai menabrak truk.

"Pas kejadian itu, saya lihat pak polisinya (Santoso) sudah tergeletak penuh luka (usai menabrak truk). Bagian mukanya juga sudah ditutup entah apa itu. Nah di situ saya juga lihat ada pengendara Honda Beat. Dia ikut jatuh, lalu bangkit kemudian kabur," kata Bayu saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (22/3) malam.

ADVERTISEMENT

"Tapi waktu itu saya nggak kepikiran buat nahan dulu (menahan pengendara Honda Beat putih). Saya juga nggak ingat pelat nomornya berapa. Nah yang saya ingat si pengendara ini tidak pakai helm. Jadi ada kemungkinan dia orang sekitar sini," sambungnya.

Bayu menyatakan kecelakaan yang menewaskan Bripda Santoso cukup hebat. Hal itu didasarkan oleh suara benturan yang terdengar hingga ratusan meter jauhnya.

"Keras banget. Suaranya aja sampai kedengaran dari jembatan itu," ucap Bayu.

Diberitakan sebelumnya, Bribda Santoso mengalami kecelakaan saat akan berangkat bertugas kemarin malam.

"Ya ini anggota Polri. (Berdinas) Di Polres Kulon Progo. Anggota ini mau berdinas, kebetulan malam ini naik piket," ucap Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Antonius Purwanta, saat ditemui di lokasi kecelakaan, kemarin malam.

Bripda Santoso merupakan anggota Sabhara Polres Kulon Progo, yang berdomisili di Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo.

"Setelah menabrak, oleng ke kanan, diduga dari arah timur juga ada kendaraan Honda Beat putih, yang kemudian menabrak korban. Kendaraan Beat putih itu sebenarnya juga jatuh dan bisa berdiri lagi, tapi langsung melanjutkan perjalanan," sambungnya.

Akibat kecelakaan ini, korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Jasadnya saat itu langsung dievakuasi ke RSUD Wates untuk keperluan pemeriksaan.

Kemudian, si pengemudi truk, Yadi (63), dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan. Saat diperiksa, sopir asal Banjarnegara itu meninggal dunia.

Menurut Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry, kondisi Yadi sebenarnya baik-baik saja saat dibawa ke kantor polisi. Dia bahkan masih bisa mengemudikan truknya.

"Pada saat kita bawa ke Polres, yang bersangkutan masih sanggup mengendarai truknya ke Polres. Kemudian kita persilakan duduk untuk menenangkan diri dulu dan kita mau buatkan minuman," ucap Jeffry, hari ini.

"Minumannya belum jadi, ternyata sopirnya pingsan dan langsung dibawa ke RSUD Wates. Di RSUD Wates sopir itu meninggal dunia," sambungnya.

Jeffry menyatakan pihaknya belum tahu penyebab pasti meninggalnya sopir truk tersebut. Namun dari keterangan keluarga, diketahui Yadi mengidap penyakit darah tinggi.




(sip/rih)


Hide Ads