Mengenang Suciati, Usaha dari Nol hingga Bangun Masjid Megah Sleman

Mengenang Suciati, Usaha dari Nol hingga Bangun Masjid Megah Sleman

Ristu Hanafi - detikJateng
Selasa, 15 Mar 2022 12:56 WIB
Masjid Suciati Saliman yang dibangun seorang pedagang ayam di Sleman
Masjid Suciati Saliman, Sleman, DIY, Mei 2018 (Foto: Ristu Hanafi/detikJateng)
Sleman -

Suciati Saliman Riyanto Raharjo, pengusaha sukses di Sleman sekaligus orang yang membangun masjid megah, Masjid Suciati Saliman, meninggal dunia pada Selasa (15/3) dini hari. Suciati meninggal di usia 69 tahun.

Mengenang almarhumah Suciati, detikJateng merangkum kisah perjalanan awal usaha Suciati hingga akhirnya mewujudkan impian membangun masjid.

Mengenal sosok Suciati

detikJateng pernah mewawancarai Suciati pada Mei 2018 silam. Saat itu, Suciati menceritakan perjalanan hidupnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu waktu masih SMP, tahun 1966, saya diberi saran orang tua untuk dagang (jualan) di Pasar Terban Yogya karena belum ada pedagang ayam di sana. Waktu itu awalnya hanya jualan 5 ekor ayam kampung, saya diberi modal Rp 175," kata Suciati ketika ditemui di Masjid Suciati Saliman, Jalan Gito Gati, Pandowoharjo, Sleman, DIY, Selasa (29/5/2018).

Seiring berjalannya waktu, tahun 1989 dari pemotongan ayam manual di rumahnya yang berada tak jauh dari lokasi masjid, usahanya terus berkembang dan memiliki Rumah Potong Ayam (RPA) modern bernama RPA Saliman dengan brand ayam 'SR'. Produknya telah bersertifikasi halal MUI dan mengantongi Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

ADVERTISEMENT

Bisnisnya terus berkembang dan tahun 2009 dia mendirikan RPA Suci Raharjo di Jombang, Jawa Timur. Total produksi dari 2 pabrik di Sleman dan Jombang pada 2018 mencapai sekitar 100 ton per hari. Seluruh karyawannya saat itu mencapai 1.300 orang.

Selain bisnis tersebut, pada 2014 mendirikan PT Sera Food Indonesia yang memproduksi makanan beku seperti nugget, sosis, bakso, dan patties yang pasarannya mencakup pasar modern dan tradisional di seluruh Indonesia. Perusahaan Suciati juga diajak bekerja sama dengan perusahaan restoran waralaba ayam goreng skala internasional.

"Saya memiliki falsafah (semboyan) hidup urip iku urup, yaitu dengan sebanyak-banyaknya memberi manfaat pada orang lain. Membuka lapangan kerja," ungkapnya.

Perjalanan bisnisnya ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Suciati sempat tertipu hingga ratusan juta rupiah. Namun hal itu tidak menjadi kendala berarti bagi Suciati yang terus menjalankan usahanya diiringi doa agar mimpinya membangun masjid bisa terwujud.

Masjid Suciati Saliman yang dibangun seorang pedagang ayam pasar di SlemanMasjid Suciati Saliman, Mei 2018 (Foto: Ristu Hanafi/detikJateng)

Bangun Masjid Suciati Saliman

Suciati yang lahir di Yogyakarta 20 Mei 1952 ini mampu mewujudkan mimpinya untuk membangun masjid dengan model Masjid Nabawi di Madinah.

Berlokasi di Jalan Gito Gati, Pandowoharjo, Sleman, DIY, masjid yang dibangun Suciati tampak megah nan mewah. Dibangun di atas lahan seluas 1.600 meter persegi dengan tinggi bangunan 3 lantai dan satu basement, masjid yang dinamai Masjid Suciati Saliman bernuansa Timur Tengah berbalut arsitektur Jawa.

Butuh waktu sekitar 3 tahun untuk membangun masjid ini. Penegakan batu pertama dilaksanakan pada 2 Agustus 2015 hingga akhirnya bisa diresmikan 13 Mei 2018, meskipun masih terus dilakukan penambahan dan pembenahan.

"Impian saya bangun masjid sejak SMP, tapi saya baru bertekad kuat sejak umrah tahun 1995, sejak itu saya mulai mengumpulkan uang. Saya melihat Masjid Nabawi dan ingin kelak masjid yang saya bangun menyerupai Masjid Nabawi," kata Suciati.

Masjid Suciati Saliman yang dibangun seorang pedagang ayam di SlemanMasjid Suciati Saliman, Sleman, DIY (Foto: Ristu Hanafi/detikJateng)

Suciati mengisahkan sedikit perasaannya ketika masjid tersebut pertama kali mengumandangkan azan, beberapa hari sebelum secara resmi masjid diresmikan penggunaannya.

"Tanggal 6 Mei 2018, azan pertama waktu salat Magrib, saat itu saya nangis. Mimpi (saya) terkabulkan. Gimana rasanya, masjidnya sudah jadi dan azan pertama, ya gimana rasanya, saya waktu itu mendengarkan di luar rumah," ujarnya lirih.

Bangun pesantren

Tak berhenti dengan membangun masjid, Suciati ternyata juga membangun pesantren. Hal itu disampaikan oleh Atik Saliman Raharjo, putri pertama almarhumah. Diketahui Suciati dikaruniai 2 anak dan 4 cucu.

"Ini lagi pembangunan pondok pesantren, mohon doanya semoga dilancarkan semuanya. Pondok pesantren putri, nanti yang selain belajar agama juga menciptakan entreprenuer muslim. Nanti diajarin usaha dan lain sebagainya," kata Atik kepada wartawan ditemui di Masjid Suciati, Jalan Gito Gati, Pandowoharjo, Sleman, Selasa (15/3/2022).




(rih/sip)


Hide Ads