Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menetapkan 514 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) yang mana 57 di antaranya berasal dari Jawa Tengah (Jateng). Jumlah tersebut menjadikan Jateng sebagai provinsi dengan jumlah WBTbI terbanyak pada tahun ini.
Adapun penetapan itu berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta, Senin (15/12/2025). Sertifikat penetapan WBTbI diterima langsung oleh Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi.
"Provinsi Jawa Tengah mendapatkan penghargaan dari kementerian kebudayaan terkait dengan warisan budaya takbenda. Jawa Tengah mendapatkan yang terbanyak, karena memang kita selalu nguri-uri (melestarikan) budaya," kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (16/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Kemenbud tentang persebaran WBTbI dalam rentang 2013-2025, Jateng menempati provinsi dengan jumlah WBTbI terbanyak kedua dengan total 215 WBTbI. Sementara di posisi pertama yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan total 245 WBTbI.
Luthfi pun berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan budaya di Jateng. Terlebih, sektor kebudayaan dapat meningkatkan ekonomi kreatif. Penetapan WBTbI itu, kata Luthfi, secara tidak langsung bakal mengangkat kebudayaan Jateng.
"Sisi lain bisa menaikkan ekonomi kreatif di tempat kita," ucap Luthfi.
Dua warisan budaya dari 57 WBTbI asal Jateng itu di antaranya adalah tembang Ilir-ilir dari Kabupaten Demak dan Gendukan dari Kabupaten Pekalongan. Kedua warisan budaya tersebut ditampilkan secara langsung sebagai pembuka malam puncak Apresiasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia di Plaza Insan Berprestasi.
Tak hanya itu, tembang Ilir-ilir telah diproses menjadi warisan budaya takbenda dunia ke UNESCO bersama sejumlah WBTbI lainnya. Luthfi menyebut, tak lama lagi penetapan dari UNESCO itu diperkirakan bakal terbit.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut terdapat 514 karya budaya yang ditetapkan menjadi WBTbI. Adapun total jumlah karya budaya yang ditetapkan menjadi WBTbI pada 2013-2025 sebanyak 2.727 WBTb.
"Begitu banyaknya ragam budaya kita, ekspresi budaya kita mulai dari bahasa, sastra, tradisi lisan, kemudian ritus, manuskrip, permainan tradisional, olahraga tradisional, pangan lokal, kuliner, juga tentu adat istiadat dan seni di dalam seni," kata Fadli Zon.
Fadli Zon pun mendorong lebih banyak WBTb bisa ditetapkan menjadi WBTbI pada tahun depan. Dia meminta kabupaten dan kota untuk meningkatkan pendataan dan pengusulan WBTbI agar lebih banyak yang dapat diusulkan menjadi warisan budaya takbenda dunia.
"Kita harapkan ke depan warisan budaya takbenda ini bisa menjadi ekosistem berkelanjutan dan dapat diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia," pungkasnya.
(afn/ahr)











































