Kesiapan Pertamina Jamin Distribusi BBM Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Nataru

Kesiapan Pertamina Jamin Distribusi BBM Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Nataru

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Kamis, 11 Des 2025 17:26 WIB
Kesiapan Pertamina Jamin Distribusi BBM Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Nataru
Ilustrasi Pertamina Patra Niaga JBT jamin distribusi BBM lancar saat Nataru. (Foto: Dok. Pertamina)
Solo -

Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT) menyiapkan sejumlah langkah menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga bencana saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Pertamina Patra Niaga JBT menjamin kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah kepulauan kecil seperti Karimunjawa.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Taufiq Kurniawan, menjelaskan pihaknya melakukan sejumlah langkah antisipasi kendala penyaluran BBM ke wilayah kepulauan kecil akibat cuaca ekstrem. Salah satunya adalah menambah tangki di SPBU di wilayah tersebut.

"Guna antisipasi kendala Suplai ke remote area (kepulauan kecil) akibat cuaca ekstrem, Pertamina melakukan built up stock BBM sejak H-14 di SPBU dan Stok LPG di
agen/pangkalan dan penambahan tangki/modular di SPBU eksisting di remote area," jelas Taufiq dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komunikasi intens dengan pemda setempat terkait antisipasi cuaca ekstrem. Kerja sama dengan KRI untuk perbantuan angkutan BBM/LPG saat cuaca ekstrem," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, Taufiq menyebut Pertamina Niaga JTB juga melayani penjualan BBM di Wilayah Karimunjawa Regional JBT. Adapun produk BBM tersebut yakni Biosolar hingga Pertalite.

"SPBU 46 59402 Kabupaten Jepara melayani penjualan BBM meliputi produk Biosolar kapasitas tangki 75 KL (CD 19 Hari), Pertalite kapasitas tangki 30 KL (CD 15 Hari), Dexlite kapasitas tangki 20 KL (CD 27 Hari)," sebutnya.

Adapun suplai reguler ke SPBU Kompak 46 59402, didistribusikan dari Integrated Terminal (IT) Semarang melalui SPOB berkapasitas 200 kiloliter (KL).

"Pola suplai reguler SPBU Kompak 46 59402 adalah dari IT Semarang via SPOB Kap 200 KL dengan minimum cargo pengiriman BBM 90 KL (Biosolar 65 KL dan Pertalite 25 KL), jarak tempuh 71,3 mil, lama perjalanan 16-20 jam," paparnya.

"Coverage days sekali cargo pengiriman Biosolar Pertalite bertahan hingga 9 hari kalender dengan Thruput OT Pertalite 1,9 KL/ hari, BioSolar 3,8 KL/hari, dan Dexlite 0,73 KL. Dalam kondisi normal, dengan pengiriman dan DOT normal maka kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik, namun jika dalam kondisi cuaca ekstrem baru terdapat kendala pengiriman cargo kapal," lanjutnya.

Lebih lanjut, Taufiq mengatakan, built up stok BBM di SPBU menyediakan fasilitas berupa kredit untuk buffer stock di wilayah kepulauan kecil.

"Built up stock BBM di SPBU memberikan fasilitas kredit untuk buffer stock BBM di remote area. Tambahan storage BBM di SPBU dengan Mobile Storage (MT Kantong) 2 x 16 KL," katanya.

"Komunikasi intens stakeholder terkait dengan antisipasi cuaca ekstrim atau bencana alam. Kerja sama dengan PTK melalui pengiriman BBM dalam kemasan IBC menggunakan Tugboat," imbuhnya.

Taufiq mengatakan pihaknya juga menyiapkan Tim Tanggap Darurat Bencana sebagai antisipasi.

Antisipasi Banjir Demak

Taufiq lalu menyinggung banjir di Jalur Pantura dari Demak ke Kudus di Karanganyar, Demak pada 17 Maret 2024 lalu. Dia mengatakan banjir tersebut terjadi akibat tanggul Sungai Tanggulangin di Demak yang jebol.

"Akibatnya, akses Jalan Demak-Kudus terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan, baik dari arah Kudus maupun Semarang. Penutupan jalur Pantura Demak - Kudus yang menyebabkan pengiriman BBM ke SPBU di wilayah sekitar Kudus, Jepara dan Pati menjadi terhambat," kata Taufiq.

Sebab itu, Taufiq menyebut, pihaknya menyiapkan langkah antisipasi, yakni dengan mengalihkan jalur yang ditempuh mobil tangki dari Jalur Pantura ke jalur alternatif.

"Jalur alternatif Semarang ke Kudus yakni Trengguli-Mijen-Welahan-Jepara-Kaliwungu-Kudus. Jalur alternatif Kudus ke Semarang yakni Kudus-Kaliwungu-Jepara-Welahan-Mijen-Trengguli. Penambahan RTH Β± 4 jam untuk pengiriman ke Kudus," pungkasnya.




(ams/aku)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads