Gubernur Luthfi Bentuk Satgas Khusus Atasi Masalah Tambang di Lereng Slamet

Gubernur Luthfi Bentuk Satgas Khusus Atasi Masalah Tambang di Lereng Slamet

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Senin, 08 Des 2025 19:37 WIB
Gubernur Luthfi Bentuk Satgas Khusus Atasi Masalah Tambang di Lereng Slamet
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menghadiri rakor bersama Forkopimda Jateng dan kabupaten/kota di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (8/12/2025). Foto: Dok Pemprov Jateng
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, menginstruksikan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membentuk satuan tugas (satgas) dalam mengatasi masalah tambang di lereng Gunung Slamet. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penanganan kasus.

Hal tersebut disampaikan Luthfi dalam saat rapat koordinasi bersama Forkopimda Jateng dan Forkopimda Kabupaten/Kota di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, pada Senin (8/12/2025).

Luthfi meminta Dinas ESDM untuk berkoordinasi dengan Polda Jateng, TNI, dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng dalam membentuk satgas. Kasus penambangan pasir dan batu yang ramai di lereng Gunung Slamet dinilai dapat merusak lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bentuk satgas penambangan yang isinya dinas kita, Kepolisian, TNI, dan Kejaksaan. Besok Dinas ESDM langsung buat surat ke Polda, Kodam, dan Kejaksaan (untuk tindak lanjut) agar tidak salah sasaran (dalam penanganan)," kata Luthfi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini.

ADVERTISEMENT

Luthfi menegaskan, masalah pertambangan di lereng Gunung Slamet harus menjadi pembelajaran bupati dan wali kota lainnya, khususnya wilayah dengan penambangan dan galian C. Dia pun mengingatkan agar tidak ada yang mencoba mengubah informasi tata ruang (ITR).

Lebih lanjut, Luthfi menjelaskan, penertiban izin tambang kudu hati-hati dan transparan. Dia juga meminta untuk melakukan sosialisasi yang masif agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Benar-benar lakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selama tidak berguna bagi nusa bangsa, tidak usah. Nanti timbul resistensi yang akan berkepanjangan," pintanya.

Dalam rakor itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyampaikan masalah yang berujung viral terkait tambang di wilayahnya. Di Cilongok berbatasan Bumiayu, katanya, terdapat tambang gas bumi yang gagal.

Dia menyebut, PT SAE bertanggung jawab atas hal tersebut dan tidak lagi melanjutkan proyek itu. Dia menjelaskan, PT SAE kini fokus untuk mereboisasi lahan tersebut.

Selanjutnya, dia mengatakan, tambang batu di Baseh, Kedungbanteng, dipermasalahkan warga. Menurutnya, tambang tersebut telah ditutup sementara.

Kemudian, lanjut Sadewo Tri Lastiono, terdapat tambang pasir dan tanah di Gandatapa, Baturaden, yang bermasalah dengan warga.

"Hari ini saya akan serahkan ke Gubernur terkait laporan penambangan di lokasi-lokasi itu. Cilongok sudah ditangani, Baseh dan Baturaden yang masih bermasalah," ujarnya.




(afn/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads