Selamat! Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik

Selamat! Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 02 Des 2025 09:20 WIB
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menerima penghargaan Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Terbaik tingkat provinsi dengan fiskal tinggi dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menerima penghargaan di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta. Foto: Dok. Istimewa.
Semarang -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mendapat penghargaan Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Terbaik tingkat provinsi dengan fiskal tinggi dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah. Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, mengatakan layanan kesehatan mampu menjangkau warga desa berkat program Dokter Spesialis Keliling (Speling).

Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Tempo Media di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (1/12/2025) malam. Luthfi menerima langsung penghargaan tersebut.

General Manager Pusat Data dan Analisis Tempo sekaligus perwakilan dewan juri, Khairul Anam, menerangkan Pemprov Jateng meraih penghargaan tersebut berdasarkan penilaian data cek kesehatan gratis dengan bobot 30% dan data Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan bobot 20%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, data Integrasi Layanan Primer (ILP) menyumbang bobot nilai sebesar 20%, data posyandu siklus hidup aktif dengan bobot 10%, data Unit Pelayanan Kesehatan Desa/Kelurahan (UPKDK) dengan bobot 10%, dan data kelengkapan alat kesehatan dengan bobot 10%.

Dari seluruh data tersebut, kata Khairul, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Jateng sebesar 87,49% dan cek kesehatan gratis sebesar 96,91%. Selanjutnya, sebanyak 99,79% puskesmas di Jateng memiliki otonomi pengelola keuangan dan menerapkan layanan primer terintegrasi berbasis klaster, melebihi rata-rata masing-masing 85,32% dan 90,91%.

ADVERTISEMENT

"Data ini diambil atau di-support oleh Kementerian Kesehatan," kata Khairul seperti dalam rilis yang diterima detikJateng, Selasa (2/12/2025).

Luthfi menyebut, penghargaan itu diraih berkat hasil kerja kolaboratif antara Dinas Kesehatan Jateng dan kabupaten/kota. Melalui Speling, kata Luthfi, layanan kesehatan dapat menjangkau masyarakat hingga tingkat desa.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menerima penghargaan Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Terbaik tingkat provinsi dengan fiskal tinggi dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta.Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menerima penghargaan Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Terbaik tingkat provinsi dengan fiskal tinggi dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta. Foto: Dok. Istimewa

Luthfi menjelaskan, Speling telah menjangkau 790 desa/kelurahan di 35 kabupaten/kota sejak diluncurkan pada Maret hingga 30 November 2025. Speling telah melayani sebanyak 80.775 jiwa melalui skrining tuberkulosis (TBC), antenatal care (ANC) ibu hamil, kesehatan jiwa, tekanan darah, gula darah, payudara (sadanis), dan kanker serviks.

Speling juga terintegrasi dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat. Adapun capaian CKG di Jateng per 30 November 2025 mengcover sebanyak 12,4 juta jiwa yang merupakan tertinggi se-nasional.

"Sudah 790 desa yang sudah disasar oleh dokter-dokter spesialis kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis. Ini sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto untuk pelayanan kesehatan gratis," jelas Luthfi.

Guna menyukseskan Speling, Luthfi mengatakan, pihaknya menggandeng rumah sakit milik pemprov dan pemkab/pemkot, termasuk rumah sakit milik pemerintah pusat dan swasta di Jateng. Menggunakan mobil Speling, para dokter spesialis dari rumah sakit itu pergi ke desa yang dituju, khususnya yang berada di daerah terpencil.

"Secara simultan akan berputar terus sehingga tidak ada masyarakat desa terpencil kita yang tidak tersentuh program Speling," tegas Luthfi.

Luthfi menyebut sektor kesehatan adalah salah satu faktor untuk menurunkan jumlah kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jateng. Sebab itu, Luthfi mengatakan, pihaknya bakal terus meningkatkan Speling. Dalam program tersebut terdapat juga transfer ilmu dari dokter spesialis kepada para dokter umum di puskesmas.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan penghargaan tersebut telah berlangsung selama beberapa tahun. Tito menjelaskan, penghargaan tersebut adalah upaya untuk membentuk iklim kompetitif dan memotivasi daerah.

"Kalau tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya kita berikan penghargaan dalam bentuk trofi dan sertifikat, saya berpikir ini tidak cukup. Tahun depan Kemendagri ada anggaran yang akan digunakan untuk pemberian reward (penghargaan)," kata Tito.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads