Pembinaan dan Pelatihan (Binlat) Calon Siswa-siswi TNI, Polri, Kedinasan telah digelar selama tujuh hari di Kawasan Produksi Widuri, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal. Tak hanya sekadar pelatihan, program itu jadi wadah bagi siswa-siswi kelas menengah ke bawah untuk mewujudkan cita-cita dan keluar dari kemiskinan.
Penutupan kegiatan itu digelar di Pendapa Pemkab Kendal, Kecamatan Pegulon, Kabupaten Kendal. Sebanyak 54 peserta yang merupakan siswa kelas 12 dari berbagai SMA negeri, swasta, dan pesantren yang tersebar di seluruh kecamatan di Kendal hadir bersama orang tuanya.
Pembina Kawasan Produksi Widuri, Arif Rubai menjelaskan, binlat telah digelar mulai 6-12 November 2025. Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kawasan Produksi Widuri dan ABC Training, serta dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal.
Ia menyebut, kegiatan binlat calon siswa TNI, Polri, dan sekolah kedinasan itu menjadi langkah nyata membantu anak muda yang memiliki semangat tinggi, tetapi terbatas secara akses dan biaya.
"Program ini sebenarnya kita konsentrasi untuk pengentasan kemiskinan. Kita mungkin pilot project 1.001 di seluruh Indonesia. Jadi khusus ini juga sekaligus angkatan pertama. Afirmasi kita terutama untuk keluarga miskin," kata Arif kepada detikJateng, Rabu (12/11/2025).
"Kita bisa bayangkan satu pemuda dari keluarga miskin bisa masuk TNI, Polri, kedinasan itu sudah sangat menaikkan (ekonomi), artinya graduasi kemiskinan akan terjadi," lanjutnya.
Ia mengatakan, binlat tersebut menjadi wadah bagi para murid mempersiapkan diri untuk mendaftar seleksi TNI, Polri, dan Kedinasan. Kawasan Produksi Widuri dan ACBC Training Camp menjembatani siswa-siswi dengan memberi pelatihan gratis, pembinaan fisik, mental, dan wawasan kebangsaan.
"Ini bagian dari kelanjutan program Kawasan Produksi Widuri. Widuri ini satu komunitas yang memiliki program utama pemberdayaan masyarakat secara secara integratif dan kolaboratif, berbasis kawasan," tuturnya.
"Setelah kegiatan ini akan terlihat adik-adik kita ini kelebihan dan kekurangannya di bidang apa, dan kita masih punya waktu untuk memperbaiki," sambungnya.
Menurutnya, program ini tak sekadar latihan fisik menjelang seleksi, tetapi juga membentuk karakter dan disiplin generasi muda. Ia menilai semangat peserta menunjukkan bahwa cita-cita besar bisa tumbuh dari mana saja, termasuk dari daerah.
"Harapannya teman-teman sukses dan karena kita mulai ini dengan satu kesungguhan, kolaborasi, teman-teman ketika jadi seseorang, mengingat bahwa ada misi besar untuk membangun bangsa terutama pengentasan kemiskinan bagi kita sama pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Arif menambahkan, pelatihan di Kendal ini merupakan program perdana Kawasan Produksi Widuri dan akan menjadi percontohan nasional. Sejumlah daerah seperti Blora, Kudus, Banyumas, hingga Kutai Kartanegara dikabarkan sudah berkomunikasi untuk menggelar kegiatan serupa.
"Kita sudah berkomitmen siap untuk menyelenggarakan ini di kabupaten dan provinsi lain. Beberapa provinsi yang sudah menyetujui untuk melakukan kerja sama seperti ini yang segera itu Lampung, Kaltim, Kaltim, NTT, Kalbar, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat," urainya.
Komisaris Utama ABC Training Camp, Diana menambahkan, binlat dirancang agar peserta siap mental dan fisik menghadapi ujian sebenarnya nanti. Menurutnya, banyak muda-mudi yang berminat mengikuti seleksi TNI-Polri, tetapi terkendala minimnya sosialisasi dan wadah pembinaan di tingkat daerah.
"Tujuan kami supaya anak-anak tidak kaget saat tes. Mereka sudah terbiasa, baik secara fisik maupun mental, dan dia mempersiapkan diri, karena usaha tidak mengkhianati hasil," ujarnya kepada detikJateng.
"Jadi kabupaten perlu wadah supaya generasi muda itu punya naungan, terarah, misalnya mau ke TNI-Polri. Sebaiknya Kabupaten Kendal ke depannya membentuk wadah untuk putra-putri daerah mengejar cita-citanya," imbuhnya.
Diana mengatakan, pelaksanaan binlat di Kendal mendapat dukungan dari Angkatan Laut, Pemkab Kendal, Satpol PP, dan tim kesehatan. Terdapat 33 siswa dan 21 siswi yang mengikuti binlat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menutup secara resmi kegiatan binlat tersebut. Ia mengapresiasi inisiatif Kawasan Produksi Widuri yang telah berkontribusi dalam pembinaan generasi muda.
"Ini tentunya tidak lepas dari partisipasi aktif, semangat, dan kedisiplinan adik-adik semua. Perjuangan kalian ini sesungguhnya baru akan dimulai saat menghadapi seleksi masuk TNI, Polri dan sekolah kedinasan yang lainnya yang sangat kompetitif," tutuenya.
"Saya berpesan, terus tingkatkan semangat untuk hal-hal yang bermanfaat, jauhi hal-hal yang hanya akan mendatangkan kerugian bagi adik-adik semuanya dan juga lingkungan," lanjutnya.
Sementara itu, Salah satu peserta, Brian Destaru Putra (17), mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Selama tujuh hari ia mendapatkan pengalaman baru dalam kedisiplinan dan pembinaan jasmani.
"Ini pertama kalinya saya ikut pembinaan dan pelatihan seperti ini. Senang banget, soalnya banyak hal baru yang saya pelajari. Kami dibimbing langsung oleh pelatih berpengalaman, dari lari 12 menit, push-up, sit-up, sampai disiplin waktu," kata Brian kepada detikJateng.
Ia mengaku mengikuti binlat karena ingin membanggakan orang tuanya dengan menjadi anggota TNI yang mengabdi kepada negara.
"Saya ingin masuk TNI Angkatan Darat. Pelatihan ini sangat membantu karena gratis, saya juga bisa mengetahui kemampuan saja. Jadi saya tahu apa saja yang harus diperbaiki biar bisa lolos seleksi," ujarnya.
Dukungan juga datang dari salah satu orang tua peserta, Dwi (45), warga Kaliwungu. Ia juga mengaku sangat terbantu dengan adanya binlat gratis untuk melatih anaknya, Airesa (17), yang ingin mendaftar seleksi TNI maupun Polri.
"Sebetulnya sangat terbantu sekali. Anak jadi lebih disiplin, nggak tidur malam terus, main HP seperti biasanya. Sekarang lebih teratur, tahu waktu, dan punya tujuan," katanya.
Dwi berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar di Kabupaten Kendal agar makin banyak anak muda memiliki kesempatan yang sama.
"Harapannya harus ada terus. Karena banyak anak-anak di Kendal yang minat ikut, tapi kalau bayar kan susah. Kalau gratis seperti ini, sangat membantu sekali terutama bagi keluarga ekonomi bawah," ujarnya.
Simak Video "Video: BP Taskin Ingin Warga Tak Terdata Bisa Bergabung di Sekolah Rakyat"
(afn/dil)