Pertamina Pastikan Etanol Aman dan Lebih Ramah Lingkungan

Pertamina Pastikan Etanol Aman dan Lebih Ramah Lingkungan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 08 Okt 2025 20:20 WIB
Area Manager Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jateng-DIY, Taufik Kurniawan di Kelurahan Pekunden, Kota Semarang, Rabu (8/10/2025).
Area Manager Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jateng-DIY, Taufik Kurniawan di Kelurahan Pekunden, Kota Semarang, Rabu (8/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Pertamina memastikan kandungan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) aman digunakan untuk semua jenis kendaraan. Campuran etanol disebut tidak merusak mesin, justru membantu mengurangi emisi dan membuat performa kendaraan lebih efisien.

Area Manager Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jateng-DIY, Taufik Kurniawan, mengatakan penggunaan etanol dalam bahan bakar sudah menjadi praktik umum di banyak negara.

"Etanol itu ramah. Di luar negeri semua provider, termasuk Shell, juga menggunakan etanol dalam bahan bakarnya," kata Taufik, Rabu (8/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Taufik, etanol yang digunakan Pertamina bersumber dari bahan baku alami seperti tebu dan jagung. Kandungan itu diolah menjadi fuel grade etanol yang aman dipakai oleh kendaraan.

"Etanol ini bersumber dari tebu atau jagung, lalu diproses lagi untuk menghasilkan kualitas fuel grade. Jadi enggak sembarangan tetes tebu bisa diolah, tapi harus benar-benar memenuhi standar keamanan bahan bakar," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menekankan, Kementerian ESDM juga sudah menyatakan kandungan etanol hingga 20 persen aman digunakan, sehingga konsumen tak perlu khawatir.

"Kita kan di Pertamax Green ada kandungan etanol sebesar 5 persen dan itu aman, bahkan sekarang penjualannya meningkat rata-rata konsumsinya bisa satu sampai 7-8 ribu liter per hari di Semarang," jelasnya.

Ia memastikan sejauh ini tidak ada keluhan atau gangguan mesin dari pengguna Pertamax Green yang sudah beredar di Jateng-Jogja.

"Untuk permesinan nggak ada kendala, sejauh ini kita juga tidak menemui kendala yang berarti, tidak ada kendala apapun. Bahkan dari konsumen soal Pertamax Green yang menggunakan etanol 5 persen tidak ada kendala sama sekali," jelasnya.

"Sekitar 50 persen konsumen Pertamax Green ojol. Mereka juga bilang Pertamax Green ini lebih hemat dibanding bahan bakar biasa," sambungnya.

Taufik menjelaskan, penggunaan etanol di bahan bakar merupakan bagian dari transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

"Etanol ini membantu menurunkan emisi dan mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan. Jadi aman, efisien, dan berdampak positif untuk lingkungan," ujarnya.

Ia berharap masyarakat tidak khawatir menggunakan Pertamax Green dan ikut berkontribusi pada gerakan energi hijau.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads