Bantuan Bupati Pekalongan demi Mimpi Aqila Putri Tukang Bubur Jadi Hafizah

Bantuan Bupati Pekalongan demi Mimpi Aqila Putri Tukang Bubur Jadi Hafizah

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Rabu, 01 Okt 2025 15:56 WIB
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, saat mengunjungi kediaman Aqila di Desa Kaibahan, RT 05 RW 02, Kecamatan Kesesi, Pekalongan.
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, saat mengunjungi kediaman Aqila di Desa Kaibahan, RT 05 RW 02, Kecamatan Kesesi, Pekalongan. Foto: Dok. Pemkab Pekalongan.
Pekalongan -

Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menerima sepucuk surat dari seorang putri tukang bubur kacang hijau keliling, Aqilah Ayunda S (12). Surat itu berisi keinginan siswi berprestasi itu untuk menjadi seorang hafizah namun terhambat biaya. Faida pun langsung meresponsnya dengan memberikan bantuan untuk mewujudkan cita-cita Aqila.

Dalam rilis yang diterima detikJateng pada Rabu (1/10/2025), dijelaskan Faida langsung mengunjungi kediaman Aqila Desa Kaibahan, RT 05 RW 02, Kecamatan Kesesi, pada Selasa (30/9) untuk merespons surat yang diterimanya. Dalam kunjungan tersebut, Faida memberikan bantuan agar Aqila dapat mewujudkan cita-cita sebagai hafizah.

Dalam surat tersebut, Aqila ingin melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren untuk menghapal Al-Qur'an. Namun, keinginan Aqila itu terhambat biaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya terima suratnya, kebetulan saat itu saya ada waktu, jadi langsung saya baca. Biasanya surat menumpuk, tapi kali ini saya buka," tutur Bupati Fadia.

ADVERTISEMENT
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, saat mengunjungi kediaman Aqila di Desa Kaibahan, RT 05 RW 02, Kecamatan Kesesi, Pekalongan.Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, saat mengunjungi kediaman Aqila di Desa Kaibahan, RT 05 RW 02, Kecamatan Kesesi, Pekalongan. Foto: Dok. Pemkab Pekalongan

Untuk mengonfirmasi informasi dari Aqila itu, Faida meminta camat setempat untuk mengecek. Ternyata Aqila berasal dari keluarga kurang mampu yang mana ayah Aqila, Wahyono, menjual bubur kacang hijau dengan berkeliling.

Mengetahui kondisi Aqila, Faida pun menegaskan pemerintah siap untuk membantu proses pendaftaran sekolah.

"Saya sebagai ibunya seluruh warga Pekalongan, saya datangi. Dan Insya Allah pendaftarannya juga kita bantu, setelah di pondok nanti kita lihat apa yang bisa kita bantu lagi yang lainnya," tegasnya.

Sementara itu, ibu Aqila, Purwoningsih, menceritakan anaknya yang kini duduk di kelas 6 SD selalu mendapatkan peringkat dua besar. Dia mengatakan, putrinya itu berkeinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren.

Purwoningsih mengisahkan, Aqila sempat bersurat ke presiden. Namun surat tersebut tak kunjung mendapat respons.

Semangat Aqila tak putus. Dia bahkan berkirim surat ke Faida melalui jasa pengiriman surat yang dialamatkan ke Rumah Dinas Bupati Pekalongan. Purwoningsih mengatakan, surat itu tetap dikirim meski mempertimbangkan banyak surat dari orang lain yang mungkin telah dikirimkan ke Bupati Pekalongan.

"Dia kirim surat memohon dimudahkan mendapatkan beasiswa agar dia bisa masuk pesantren, pengen jadi hafidz Qur'an, pengen jadi pengajar nantinya," ungkap Purwoningsih yang terharu dengan perjuangan anaknya.

Dia mengatakan, surat yang dikirim putrinya itu berisi cerita tentang kondisi ekonomi suaminya yang penghasilannya tidak menentu. Dia mengungkapkan, Faida langsung menghubungi camat setempat setelah menerima surat tersebut.

Pada Senin (29/9), Purwoningish mengatakan kepala desa setempat mendatangi rumahnya dan menyampaikan surat Aqila telah dibaca oleh Faida.

"Saya nggak menyangka tadinya kalau bu lurah datang ke rumah. Masyaallah, nggak menyangka bahwa akan seperti ini," kata Purwoningsih dengan haru, usai menerima kunjungan langsung dari Bupati Fadia dan rombongan.




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads