Muhammadiyah melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat menggelar Jambore Nasional I Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) di Kebumen, Jawa Tengah. Acara yang digelar selama 3 hari itu dibuka secara resmi di Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO) hari ini.
Acara yang mengusung tema 'Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran' ini diawali dengan pembukaan expo dan bazar UMKM di Pendopo Kabumian Kebumen, pada Jumat (19/9/2025) kemarin. Sedangkan Jambore Nasional I Jamaah Tani Muhammadiyah sendiri dibuka pada Sabtu (20/9/2025) dan akan berlangsung selama 3 hari sejak Jumat (19/9/2025) hingga Minggu (21/9/2025).
Dengan menekan tombol sirine dari atas panggung, secara resmi, JATAM dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Para hadirin menyambutnya dengan riuh tepuk geprek bambu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak ibu sekalian, dengan senantiasa memohon ridho dan karunia Allah maka kita buka acara Jambore Nasional Jamaah Tani Muhammadiyah. Bismillahirahmanirahim," ucap Haedar Nasir sembari menekan tombol sirine di atas panggung.
Sebelum Jambore dibuka, Haedar bersama pejabat undangan lainnya menanam padi varietas unggul Muhammadiyah di sawah belakang Unimugo. Padi tersebut kemudian diberi nama oleh Haedar dengan nama 'Mentari'.
Jambore ini merupakan kelanjutan dari perjuangan Muhammadiyah yang telah dimulai sejak Muktamar ke-44 di Jakarta pada tahun 2000 lalu yang kemudian melahirkan Lembaga Buruh Tani dan Nelayan (LBTN). Perjuangan ini terus berlanjut hingga kini dengan pembentukan JATAM sebagai wujud nyata gerakan tani berbasis nilai-nilai keislaman dan kemandirian.
Sementara itu, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Muhammad Nurul Yamin, menuturkan bahwa jambore tersebut bertujuan untuk mengangkat produk pertanian dan pangan Muhammadiyah menjadi bagian dari produk nasional. Jambore ini dihadiri oleh 1.000 lebih petani dari 22 provinsi se-Indonesia.
![]() |
"Petani harus menjadi subjek, bukan objek. Untuk itulah diperlukan jaringan dan ruang ekspresi yang mempertemukan berbagai pihak," tuturnya.
Jambore diawali dengan pembukaan expo dan bazar UMKM di Pendopo Kabumian Kebumen, pada Jumat (19/9/2025) kemarin. Expo dan bazar sendiri dibuka dengan pemukulan gong oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani yang didampingi oleh Sekda dan sejumlah pejabat daerah.
Selain itu, hadir pula 93 peserta expo dan bazar, termasuk 53 stan inovasi dan 40 stan bazar UMKM yang menampilkan produk-produk dari perusahaan nasional, perguruan tinggi, serta UMKM lokal.
"Acara ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya hadir di bidang pendidikan dan kesehatan, tetapi juga di sektor pertanian," kata Bupati Lilis saat membuka expo dan bazar, Jumat (19/9/2025).
Sebagai kabupaten yang mayoritas warganya hidup dari sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Kebumen akan terus berupaya hadir melalui berbagai program untuk memajukan dan menyejahterakan petani.
Sebagai informasi, Jambore Nasional I JATAM diisi dengan beragam kegiatan seperti peluncuran varietas padi unggul, rembug JATAM, forum bisnis pangan yang mempertemukan pelaku hulu dan hilir, tabligh akbar tentang kedaulatan pangan, serta penanaman simbolis. Selain itu, akan diadakan dialog interaktif dan gala dinner sebagai ajang silaturahmi.
(ahr/ahr)