Pemprov Jateng Gelar 1.565 Kali Gerakan Pangan Murah Beromzet Rp 37 M

Pemprov Jateng Gelar 1.565 Kali Gerakan Pangan Murah Beromzet Rp 37 M

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Jumat, 19 Sep 2025 16:58 WIB
Gubernur Ahmad Luthfi (kedua dari kiri) saat meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) Pemprov Jateng.
Gubernur Ahmad Luthfi (kedua dari kiri) saat meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) Pemprov Jateng. (Foto: dok. Pemprov Jateng)
Semarang -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 1.565 kali sejak Januari 2025. Omzet puluhan miliar rupiah diraup dari kegiatan tersebut.

Dalam rilis yang diterima detikJateng pada Jumat (19/9/205), GPM tetap digelar hingga hari ini. Adapun omzet GPM dari awal dilaksanakan hingga kini mencapai Rp 37 miliar.

GPM digelar atas kolaborasi antara Pemprov Jateng dengan pemerintah kabupaten/kota, Bank Indonesia, Bulog, serta BUMD seperti PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) dan Bank Jateng. GPM telah digelar di seluruh daerah di Jateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah upaya kami dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari, hari ini.

Adapun komoditas yang dijual dalam GPM adalah beras, jagung, minyak, daging, dan bahan pokok lainnya. Komoditas tersebut dibanderol di atas harga acuan pembelian (HAP).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Sri Brotorini, GPM digelar di beberapa tempat seperti di pabrik dengan sasaran para pekerja.

Dia menjelaskan, Pemprov Jateng juga memfasilitasi distribusi pangan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Program tersebut dilakukan untuk mendukung kios pangan murah dan sebagai intervensi terhadap bahan pokok penting yang mengalami defisit di Jateng.

"Untuk kios pangan murah ada 428 unit, terdiri atas kios pangan masyarakat dan usulan dari Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyebut baru 64 dari 8.523 Kopdes Merah Putih yang mengusulkan kios pangan murah. Dari 64 Kopdes Merah Putih, ada 46 koperasi yang menggunakan dana fasilitasi distribusi pangan.

"Kopdes masih sangat sedikit. Kami akan terus dorong agar Koperasi Merah Putih bisa eksis, nantinya didukung dana fasilitasi distribusi yang ada di Dinas Ketahanan Pangan," lanjutnya.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menerangkan GPM dan fasilitasi distribusi pangan adalah wujud hadirnya negara untuk mendukung keterjangkauan daya beli masyarakat. Luthfi pun menyiapkan langkah jangka panjang guna stabilitas pasokan dan harga pangan dapat terjaga.

Hal itu disampaikan Luthfi dalam rapat koordinasi bidang pertanian, peternakan, dan ketahanan pangan pada Kamis (18/9/2025). Salah satu langkah jangka panjangnya yakni menciptakan konektivitas produk unggulan kabupaten/kota di Jateng.

Luthfi menginginkan Jateng dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok penting dari hasil produksi mandiri. "Terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan lainnya yang sudah membuat terobosan gerakan pangan murah," lanjut Luthfi.




(aku/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads