Kolaborasi Kuatkan Ketahanan Pangan, Pemprov Jateng: Warga Lebih Sejahtera

Kolaborasi Kuatkan Ketahanan Pangan, Pemprov Jateng: Warga Lebih Sejahtera

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 16 Sep 2025 20:18 WIB
Acara peresmian ekspansi Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan yang digelar di MAC Ballroom, Kota Semarang, Selasa (16/9/2025).
Acara peresmian ekspansi Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan yang digelar di MAC Ballroom, Kota Semarang, Selasa (16/9/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)
Semarang -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengapresiasi kolaborasi lintas sektor untuk menguatkan ketahanan pangan. Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, menerangkan kolaborasi tersebut turut menyejahterakan masyarakat.

Dalam rilis yang diterima detikJateng, dijelaskan kolaborasi itu terjalin saat peresmian ekspansi Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan yang digelar di MAC Ballroom, Kota Semarang, Selasa (16/9/2025).

Kolaborasi itu melibatkan PT HM Sampoerna Tbk melalui Sampoerna Retail Community (SRC), Perum Bulog, dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Program tersebut didukung oleh 10 ribu toko SRC di seluruh Indonesia sebagai mitra distribusi pangan berkualitas dan terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal APPSI sekaligus Tenaga Ahli Menteri Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi, Mujiburrohman. Hadir pula Direktur SRC Indonesia Sembilan, Romulus Sutanto, dan Ketua Umum Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia, Sriyadi Purnomo.

ADVERTISEMENT

Sumarno berharap program kolaborasi tersebut dapat menguatkan ekosistem pangan berkelanjutan.

"Dengan kolaborasi lintas sektor, kesejahteraan petani terangkat, UMKM semakin berdaya saing, dan masyarakat Jawa Tengah bisa lebih sejahtera," imbuh Sumarno yang datang mewakili Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi. .

Sumarno menambahkan, penguatan sektor pangan sangat penting untuk ketahanan bangsa.

"Sehebat apapun kekuatan fisik yang dimiliki suatu negara, tanpa pangan tidak akan berarti apa-apa. Karena itu, ketahanan pangan harus menjadi perhatian utama," ujarnya.

Sumarno turut menyoroti tantangan Jateng sebagai wilayah penyangga pangan. Adapun tantangannya yakni mulai dari keterbatasan lahan, regenerasi petani, hingga ketersediaan air.

"Keterlibatan mitra swasta seperti PT Sampoerna dalam mendampingi petani dari hulu ke hilir merupakan langkah nyata yang patut diapresiasi," tambahnya.

Pimpinan PT HM Sampoerna Tbk, Wilson Andrew, menegaskan perusahaannya berkomitmen untuk terus mendukung kemandirian pangan.

"Kami berkomitmen mendorong kemandirian ekonomi rakyat melalui pengembangan usaha dari hulu ke hilir," jelas dia.

Dia menyebutkan 10 ribu toko kelontong SRC di seluruh Indonesia ditargetkan untuk menjadi mitra distribusi pangan pokok melalui program Rumah Pangan Kita (RPK).

"Program ini telah diuji coba di Jawa Tengah dan DIY, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,1 miliar hanya dalam enam bulan, dan kini siap diperluas secara nasional," sebutnya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Sri Muniati, menyebutkan SRC berperan sebagai garda depan untuk memastikan distribusi pangan dapat terjangkau.

"Bulog memiliki tanggung jawab menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Melalui sinergi dengan SRC, kami bisa memperluas jaringan Rumah Pangan Kita," jelasnya.

"Hingga saat ini di Jawa Tengah sudah ada 431 SRC yang bersinergi menjadi RPK, dengan 373 di antaranya aktif beroperasi. Angka partisipasi mencapai 81% ini menunjukkan kolaborasi luar biasa. Target kami, 875 SRC di Jateng bisa bergabung menjadi sahabat RPK Bulog," pungkasnya.




(aap/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads