Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, memberikan motivasi kepada 2.848 mahasiswa baru Universitas Semarang (USM) di kampus setempat. Dalam kesempatan tersebut, ia menyebut mahasiswa merupakan agen perubahan dalam pembangunan wilayah.
Luthfi memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru dalam acara Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa (Pakem) USM pada Senin (15/9/2025). USM adalah kampus ketujuh yang disambanginya untuk memberikan motivasi.
Luthfi menyebutkan, mahasiswa harus menyiapkan masa depan sejak awal untuk menggapai cita-cita dan menjadi tulang punggung perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diberikan motivasi, mahasiswa adalah agen perubahan dalam rangka membangun wilayah. Jadi tidak hanya kuliah, tapi harus punya visi misi mengubah wilayahnya," kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng hari ini.
Mantan Kapolda Jateng itu juga mendorong mahasiswa menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan. Luthfi menjelaskan, seorang pemimpin harus mengorbankan pribadinya untuk orang yang dipimpin.
Luthfi menyebutkan, pemimpin harus berjiwa melayani, memiliki komunikasi yang baik, dan memberikan solusi di tengah permasalahan masyarakat.
Sementara itu, Rektor USM, Supari, menyebut Luthfi adalah sosok pemimpin yang dekat dengan mahasiswa. Supari menilai, motivasi yang disampaikan Luthfi sangat bermanfaat untuk mahasiswa USM. Dia mengatakan, USM berkomitmen untuk mendukung program pemerintah di Jateng.
"USM sebagai perguruan tinggi yang sejak pendiriannya selalu mendukung apapun program di Jawa Tengah," katanya usai acara.
Sejumlah program kolaborasi antara USM dan Pemprov Jateng berupa peningkatan sumber daya manusia di lingkungan pemerintah provinsi, pengentasan kemiskinan, serta di bidang energi dan inovasi.
Dalam program pengentasan kemiskinan, USM memberikan beasiswa senilai Rp 3 miliar untuk sekitar 400 mahasiswa setiap tahunnya. Adapun sasarannya yakni mahasiswa dari keluarga kurang mampu maupun miskin ekstrem.
"Itu salah satu cara untuk berkontribusi mengentaskan kemiskinan, caranya dengan memotong lingkaran keluarga kurang mampu melalui program USM menjangkau yang tidak terjangkau. Keluarga miskin yang tidak kepikiran buat kuliah kita datangi lalu kasih bantuan beasiswa," kata Supari.
(aap/dil)