Gubernur Ahmad Luthfi Utamakan Investasi Sektor Padat Karya di Jateng

Gubernur Ahmad Luthfi Utamakan Investasi Sektor Padat Karya di Jateng

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Rabu, 10 Sep 2025 19:49 WIB
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025).
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng.
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, mengatakan pihaknya bakal mengutamakan investasi di sektor padat karya di wilayahnya. Luthfi menilai sektor padat karya dapat menyerap banyak tenaga kerja.

Hal tersebut diungkapkan Luthfi saat melakukan kunjungan kerja di pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025).

"Jawa Tengah itu padat karya kita utamakan, karena tenaga kerjanya kompetitif, dan ini sudah berjalan di PT Sido Muncul. Makanya saya tertarik dialog dengan mereka. Di samping menggunakan teknologi, tenaga manusia atau sumber daya manusia sangat diperlukan," kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luthfi menyebutkan, Sido Muncul telah memberdayakan potensi masyarakat sekitar. Perlu diketahui, industri padat karya tersebut memiliki jumlah karyawan sekitar 3.000 orang. Adapun operasional pabrik milik Sido Muncul memadukan penggunaan teknologi sehingga dinilai menjadi model pengembangan yang sangat bagus.

ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025).Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Luthfi menyebut Sido Muncul menjadi kebanggaan dalam industri padat karya dan green economy di Jateng. Sido Muncul juga bisa menjadi contoh pengembangan investasi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Saya bangga bahwa di Jawa Tengah ada perusahaan asli daerah yang tidak hanya mempunyai produk lokal tetapi sudah regional, nasional, bahkan internasional," ucapnya.

Sido Muncul yang telah eksis sejak 1951 telah konsisten memproduksi jamu dan herbal lainnya. Tak hanya mengembangkan ekonomi, kegiatan Sido Muncul turut melestarikan budaya dan warisan leluhur berupa jamu.

Adapun realisasi investasi Sido Muncul mencapai sekitar Rp 3,634 triliun, menurut Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk 7 klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia. Ekonomi hijau juga dijalankan Sido Muncul seperti penggunaan energi baru terbarukan dan instalasi penyerapan air tanah.

"Ini menjadi inspirasi bagi investasi di wilayah kita. Green economy ini dilirik oleh investor. Semoga ini menjadi daya ungkit investor lain di Jawa Tengah," ungkap Luthfi.

Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, berharap perusahaan dalam negeri bisa terus mendapat dukungan dari Pemprov Jateng. Seperti halnya menerjunkan tim untuk membimbing dan mengawasi perusahaan mulai dari perizinan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

"Melalui inspeksi rutin itu, diharapkan tidak terjadi kesalahan, karena ada bimbingan dan tuntunan dari dinas-dinas terkait yang bisa membuat perusahaan ini jadi lebih baik," kata Irawan.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025).Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke pabrik PT Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/9/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Irawan juga mengapresiasi langkah Luthfi yang mengembalikan penerbangan internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang. Sebab, menurut Irawan, penerbangan tersebut dapat begitu membantu pengembangan investasi di Jateng, terutama sebagai pintu masuk investasi dari luar negeri.

Sebagai informasi, realisasi investasi di Jawa Tengah pada semester pertama 2025 mencapai Rp 45,58 triliun, atau 58,19 persen dari target investasi tahun ini. Dari capaian itu, penyerapan tenaga kerja mencapai 222.373 orang yang menjadi tertinggi dibanding empat provinsi lain di Pulau Jawa.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads