Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah (Jateng) menempati posisi pertama se-nasional. Total KUR yang disalurkan di Jateng mencapai Rp 30,48 triliun.
Dalam rilis yang diterima detikJateng pada Selasa (9/9/2025), dijelaskan penyaluran KUR di Jateng tersebut mencapai 16,9 persen dari total nasional dengan jumlah penerima sebanyak 590.316 debitur. Adapun penyaluran KUR nasional mencapai Rp180,01 triliun atau 62,62 persen dari target sebesar Rp 287,47 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang, Ferry Irawan, menjelaskan pencapaian tersebut menjadi bukti pelaku UMKM di Jateng memanfaatkan KUR dengan optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini membuktikan bahwa pelaku UMKM di Jawa Tengah benar-benar memanfaatkan KUR secara optimal. Hal ini juga didukung posisi PT Jamkrida sebagai penjamin risiko dan peran Bank Jateng sebagai penyalur," tegas Ferry dalam Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi dan Optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) serta Kredit Industri Padat Karya (KIPK) di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (9/9/2025).
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi dan bersyukur atas capaian tersebut.
"Alhamdulillah, penyerapan KUR di Jawa Tengah menjadi yang terbesar secara nasional. Ini berkat kerja keras bersama, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, penjamin, hingga para pelaku usaha," kata dia.
![]() |
Taj Yasin berharap KUR dapat memperkuat sektor pertanian melalui Kredit Alsintan dan menggerakkan industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Taj Yasin berharap FGD tersebut dapat menciptakan momentum guna memperkuat sinergi antarpemerintah pusat hingga daerah, perbankan, penjamin, dan pelaku usaha.
Atas capaian tersebut, Taj Yasin juga berharap Jateng dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan pangan, hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
![]() |
"Kalau sistemnya bagus, saya rasa sumbangan kita untuk ketahanan pangan bisa lebih besar lagi, bahkan bisa menjadi nomor satu," ucapnya.
Dalam acara tersebut diserahkan pula kredit Alsintan kepada sejumlah pelaku usaha. Adapun penerimanya yakni Totok Rusdiyanto sebagai pengusaha jasa persewaan alsintan (debitur Bank Jateng, plafon Rp 505 juta) dan Antok sebagai pelaku usaha alsintan (calon debitur BRI, plafon Rp 550 juta).
Penerima selanjutnya yakni Kaharudin sebagai pengusaha jasa penyewaan alsintan (calon debitur Bank Mandiri, plafon Rp 520 juta) serta Achmad Samsul Hadi selaku pelaku usaha jasa taxi alsintan (combine harvester) dan perdagangan gabah (calon debitur BNI, plafon Rp 540 juta).
(dil/apl)