Pemprov Jateng Target Pasang 1.000 Sambungan Listrik Gratis untuk Warga Miskin

Pemprov Jateng Target Pasang 1.000 Sambungan Listrik Gratis untuk Warga Miskin

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 26 Agu 2025 18:08 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menerima kunjungan General Manager PT PLN UID Jateng-DIY, Bramantyo Agung Pambudi di Kantor Gubernur.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menerima kunjungan General Manager PT PLN UID Jateng-DIY, Bramantyo Agung Pambudi di Kantor Gubernur. (Foto: dok. Pemprov Jateng)
Semarang -

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menarget pemasangan 1.000 sambungan listrik berkapasitas 450 VA secara gratis untuk masyarakat miskin pada 2025. Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meminta program yang meringankan beban warga tidak mampu itu untuk ditingkatkan.

Dalam rilis yang diterima detikJateng, Selasa (26/8/2025), Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Jateng, Agus Sugiharto, menuturkan pemasangan 1.000 sambungan listrik itu bakal menggunakan APBD Jateng.

"Pemasangannya dari dana APBD Provinsi Jateng, bekerja sama dengan PT PLN," kata Agus saat mendampingi Luthfi menerima kunjungan General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bramantyo Agung Pambudi di Kantor Gubernur, hari ini.

Adapun pemasangan listrik gratis tersebut, kata Agus, telah dilakukan dengan PT PLN UID Jateng-DIY sejak 2014. Kini 87.431 sambungan listrik telah terpasang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyebutkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana mengalokasikan 25 ribu sambungan listrik untuk warga miskin Jateng pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

Agus menerangkan, pemasangan sambungan listrik gratis 450 VA dengan konsep prabayar atau token pulsa diusulkan pihaknya kepada PT PLN UID Jateng-DIY. Dengan begitu, sambungan listrik milik warga miskin tidak dicabut lantaran belum mampu membeli token dalam kurun waktu tertentu.

"Jadi sambungan listrik yang diisi pulsa. Kalau yang pasca bayar yang bulanan itu risikonya kalau tiga bulan tidak bayar bisa dicabut. Sedangkan warga miskin kita kan tidak semua mampu melakukan pembayaran listrik tepat waktu, karena kondisi ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, Luthfi meminta program yang meringankan beban warga tidak mampu dapat ditingkatkan, terutama untuk warga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

"Saya kira ini sudah berjalan, ditingkatkan lagi ya," pesannya.

Selanjutnya, Bramantyo Anggun Pambudi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan sambungan listrik untuk warga miskin melalui kerja sama dengan Pemprov Jateng.

Untuk menunjang insfratruktur kendaraan listrik, lanjutnya, PLN pun mendukung penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Jateng.

"Jadi yang terbaru kami kerja sama dengan Dinas ESDM Jateng, untuk mendorong kelengkapan kendaraan listrik. Menginisiasi pemasangan fast charger di lingkungan kantor ESDM Jateng 30 KW dengan metode sharing listrik," kata Bramantyo Anggun Pambudi.




(aku/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads