Komitmen Tangani TBC, Pemprov Jateng Alokasikan Rp 1 M

Komitmen Tangani TBC, Pemprov Jateng Alokasikan Rp 1 M

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 26 Agu 2025 17:58 WIB
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng
Semarang -

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus berkomitmen untuk menangani penyakit Tuberkulosis (TBC). Hal itu tercermin dalam langkah Pemprov Jateng yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk penanganan TBC.

Dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng pada Selasa (26/8/2025), anggaran sebesar Rp 1 miliar tersebut dialokasikan pada tahun ini. Selain itu, Pemprov Jateng telah mengaktivasi tim percepatan penanggulangan tuberkulosis (TP2TB) dan membuat rencana aksi daerah (RAD) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025).Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, menerangkan RAD untuk menangani TBC telah dilakukan di 35 kabupaten dan kota. Adapun langkah tersebut berlandaskan Pergub No. 27 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis Provinsi Jateng 2024-2029, dan Keputusan Gubernur No. 440/37 Tahun 2024 tentang Tim Percepatan Penanggulangan TBC .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di 35 kabupaten/kota sudah ter-SK semua, RAD tinggal 1, yaitu Kabupaten Klaten. Nanti saya akan segera lapor ke Gubernur agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Taj Yasin usai menghadiri Forum 8 Gubernur dalam rangka percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, hari ini.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025).Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Taj Yasin mengatakan, pihaknya berkomitmen mengejar target penemuan dan pengobatan masyarakat yang menderita TBC. Hal tersebut juga selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

"Kita concern terhadap pertumbuhan ekonomi, kita ajak banyak investor asing masuk ke Jawa Tengah, salah satu yang dilihat adalah indikator TBC ini, masih tinggi apa nggak, kalau masih tinggi maka mereka berpikir ulang. Untuk menyukseskan itu akan kami realisasikan (eliminasi TBC)," katanya.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025).Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menghadiri Forum 8 Gubernur untuk percepatan eliminasi tuberkulosis di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Kondisi TBC di Jateng secara umum telah membaik meskipun temuan penderita penyakit tersebut masih menjadi tantangan. Tercatat, hingga 25 Agustus 2025 penemuan kasus TBC di Jateng baru mencapai 50 persen dari target bulan ini sebesar 60 persen atau 53.480 kasus dari target tahunan sebesar 107.488 kasus.

Di angka tersebut, ada 52.891 kasus TBC Sensitif Obat (SO). Sebanyak 48.524 atau 92 persen pasien memulai pengobatan. Sementara sebanyak 4.367 pasien belum menjalani pengobatan.

Adapun temuan kasus TBC Resisten Obat (RO) sebanyak 589 kasus dari estimasi 3.156 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 493 atau 84% pasien telah memulai pengobatan dan 96 pasien sisanya belum menjalani pengobatan.

"Kondisi di Jateng alhamdulillah membaik, kita yang belum mencapai target adalah penemuannya. Jadi akan kami lakukan untuk target-target 2025 ini, semakin banyak target yang bisa kita temukan terkait TBC ini semakin minim penularan. Kita tahu Jawa Tengah punya pengalaman terbaik penanganan covid, saya rasa ini lebih bisa lagi," papar Taj Yasin.

Taj Yasin mengatakan, program Speling diintegrasikan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat. Speling bakal menjadi pintu screening tuberkulosis hingga di tingkat desa pun semua Dinas Kesehatan dan rumah sakit di Jateng telah digerakkan agar dapat mendeteksi semua masyarakat.

"Speling efektif untuk screening TBC. Saya pernah mengawal juga, ketika ditemukan langsung kita distribusikan ke rumah sakit, puskesmas, dan lainnya untuk pengobatan lebih lanjut," kata Taj Yasin.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengapresiasi Jateng yang telah menjadi salah satu provinsi yang melengkapi TP2TB dan RAD.

"Kalau tidak ada rencana aksi tidak tahu mau berbuat apa. Kita akan tagih dan dievaluasi. Apakah tiap bulan atau dua bulan. Lalu diimplementasikan nggak. Nanti yang terbaik akan kita berikan penghargaan, bagi yang tidak ada kemajuan akan kita umumkan ke publik," kata Tito.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menerangkan Presiden Prabowo meminta agar TBC dapat segera dieliminasi.

"Presiden minta agar segera dieliminasi TBC ini. Cara penanganan sama dengan covid, pertama kita screening dulu setelah itu diobati dan obatnya sudah ada," kata Budi Gunadi.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads