Ahmad Luthfi Janjikan Banyak Keuntungan Investasi Lewat CJIBF

Ahmad Luthfi Janjikan Banyak Keuntungan Investasi Lewat CJIBF

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 29 Jul 2025 18:44 WIB
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, di acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, di acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, menjanjikan para investor bisa meraup banyak keuntungan melalui Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025. Keuntungan yang didapat mulai dari kemudahan hingga keamanan investasi.

Hal itu disampaikan Luthfi kepada perwakilan kedutaan 10 negara dan puluhan calon investor dalam Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Luthfi menyebutkan, investor bisa mendapatkan berbagai keuntungan berinvestasi di Jateng, mulai dari garansi kemudahan perizinan, jaminan keamanan dan keuntungan finansial, sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif, hingga sumber daya alam (SDA)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, di acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025).Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, di acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

"Tenaga kerja yang sudah terampil dan sesuai dengan kebutuhan usaha. Mereka dilatih BLK (Balai Latihan Kerja). Sumber daya alam juga banyak dan bisa dikembangkan," kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng hari ini

Di Jateng, Luthfi menjelaskan, moda perizinan usaha menggunakan one gate system atau satu pintu sehingga lebih efisien dan tidak rumit.

ADVERTISEMENT

Luthfi bahkan menjamin tidak ada premanisme yang bakal mengganggu iklim investasi di Jateng. Para pengusaha pun dapat fokus terhadap produksi mereka.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, di acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025).Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, di acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (29/7/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Keuntungan lainnya yakni biaya investasi yang tidak selalu besar. Luthfi menerangkan, sasaran investasi di Jateng adalah padat karya sehingga bakal menguntungkan investor dan tenaga kerja.

Luthfi menuturkan, Pemprov Jateng pun mendorong kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh seperti fasilitas daycare, koperasi buruh, dan subsidi transportasi umum.

Dalam forum tersebut, Luthfi menawarkan 15 proyek kepada calon investor. Adapun proyek tersebut yakni pembangunan PLTM Banjaran dan Logawa di Banyumas, pengembangan PLTP Candi Umbul Telomoyo-Geo Dipa Energy, serta proyek Geothermal dan Pengambilan Mineral-Geo Dipa Energy, proyek Geothermal lainnya-Geo Dipa Energy.

Ada juga proyek Pengolahan Sampah menjadi RDF di Grobogan, Kawasan Khusus Perikanan Terpadu Blue Economy di Cilacap, dan Industri Udang Vaname Terpadu di Cilacap.

Selain itu ada pula proyek Industri Perikanan Terpadu di Pati, pengolahan Garam Industri di Jepara, Industri Mokaf di Banjarnegara, Industri Kelapa Terpadu di Cilacap, Pusat Regional Komoditas Pertanian (PRKP) dan Sub Terminal Agribisnis di Grobogan, transformasi TKL Ecopark di Kota Magelang, pengembangan Wisata Pulau Panjang di Jepara, dan rumah sakit berbasis Green Hospital di Semarang.

Sementara itu, Kepala Administrator KEK Kendal dan KEK Industrilopolis Batang, Tjertja Karja Adil, mengungkapkan investor bakal rugi besar jika tidak menanamkan modal mereka di Jateng. Sebab sejumlah investasi sudah masuk di Jateng seperti relokasi usaha dari China dan Korea yang masuk ke Batang dan Kendal.

Adapun jumlah pelaku usaha di KEK Kendal terdapat 128 pengusaha yang di antaranya berasal dari China, Korea, Jepang, Singapura, Malaysia. Di KEK Batang terdapat 48 pelaku usaha.

Deputi bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Riyatno, menyebut Jateng menjadi salah satu provinsi yang dinilai menarik bagi investor

Untuk meningkatkan investasi, Riyanto menerangkan, banyak potensi yang dapat dikembangkan di Jateng.

Perlu diketahui, target investasi Jateng pada 2025 sebesar Rp 78,33 triliun. Hingga triwulan I 2025, realisasinya sebesar Rp 21,85 triliun atau 27,89% yang terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,77 triliun (36%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 14,08 triliun (64%).

Adapun lima sektor besar realisasi investasi PMDN dan PMA yakni industri tekstil, industri barang dan kulit alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, industri perumahan, serta kawasan industri dan perkantoran. Lima besar negara realisasi Investasi PMA yaitu Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong (RRT), Singapura, dan Belanda.

Jateng berhasil menyerap 97.550 tenaga kerja dengan penambahan proyek sejumlah 20.431 dalam investasi triwulan I 2025.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads