Pemkab Klaten menggelar upacara Hari Jadi ke-221 di Alun-alun Klaten. Dalam puncak perayaan itu, para Duta Wisata Klaten menampilkan tarian dan sendratari yang membuat Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengira para penampil merupakan profesional.
Upacara dimulai pada Senin (28/7/2025) pukul 08.00 WIB. Tampak sejumlah bupati dan wakil bupati sepuh menghadiri acara tersebut. Para tamu undangan upacara mengenakan beskap lurik. Adapun peserta upacara mengenakan surjan.
Sementara itu, tampak Hamenang mengenakan beskap berwarna merah bata. Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, mengenakan beskap berwarna biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum upacara dimulai terdapat penampilan tarian Klaten Keren yang dibawakan oleh Omah Wayang. Kemudian, Hamenang menuju lapangan sebagai inspektur upacara.
Seluruh prosesi upacara dijalankan menggunakan bahasa Jawa. Bahkan di akhir pidatonya, Hamenang membawakan pantun menggunakan bahasa Jawa.
Setelah pembacaan pembukaan UUD 1945, talenta dari Omah Wayang menampilkan sendratari yang mengangkat kisah tentang sejarah Klaten. Sementara itu, Ketua DPRD Klaten, Edy Sasongko, membacakan narasi sejarah klaten.
![]() |
Tampak para talenta mengenakan kostum layaknya prajurit. Mereka memperagakan sejumlah adegan perang yang ciamik.
Penampilan mereka berlangsung sekitar 15 menit disaksikan oleh para undangan maupun peserta upacara.
Menutup rangkaian upacara, Hamenang dan Benny memotong tumpeng dan memberikan ke Bupati Klaten periode 1985-1995 Suhardjono, Bupati Klaten Sunarna periode 2005-2015, Bupati Klaten Sri Mulyani periode 2017-2025. Sementara mantan Wakil Bupati yang hadir yakni Yoga Hardaya periode 2021-2025.
Sementara itu, koreografer dari Omah Wayang, Indah Kurnia Anisa Fitri, menerangkan talenta penari maupun yang melakukan sendratari berasal dari Duta Wisata Klaten. Mereka berlatih selama delapan hari dalam satu bulan.
"Latihannya selama satu bulan di Dinas Pariwisata dan ini talentnya dari Duta Wisata Klaten," ungkap Indah saat ditemui usai upacara.
Indah menjelaskan, sendratari mengisahkan tentang sejarah Klaten berjudul "Hadeging Kabupaten Klaten". Naskah yang dibacakan Edy itu dialihwahanakan menjadi gerakan sendratari.
"Itu naskah yang dibacakan Ketua DPRD diterjemahkan menjadi gerakan," katanya.
Adapun talenta sendratari sebanyak 25 orang. Sementara penarinya sebanyak 5 orang.
Sebab talenta bukan penari maupun aktor, Indah pun harus melatih para duta wisata dengan ekstra.
"Ada (kesulitan saat latihan), karena anak-anak dari duta wisata itu kan tidak ada basic tari. Jadi kami harus mengajari dari nol," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang talenta sendratari yang juga sebagai Mas Klaten Berbakat 2025, Mursid Yoga, menerangkan dirinya tidak memiliki bakat sebagai aktor.
"Belum pernah (memiliki bakat aktor), pastinya gugup (saat tampil) dan tertantang untuk mencoba tari ini (sendratari). Yang penting latihan terus sih sama ditekuni saja," kata Mursid.
Merespons ciamiknya penampilan para Duta Wisata Klaten, Hamenang merasa kaget. Dia mengira para penampil merupakan profesional.
"Saya tadi surprised ya. Awalnya saya kira memang benar profesional, tapi ternyata dari rekan-rekan Asosiasi Duta Wisata Klaten," jelas Hamenang usai upacara.
![]() |
Hamenang pun mengapresiasi para penampil. Dia mengatakan, penampilan tersebut merupakan komitmen Duta Wisata yang juga menjadi duta kebudayaan.
"Tentu kami mengapresiasi luar biasa dan itu salah satu bentuk komitmen mereka dalam rangka menjadi Duta Wisata tetapi juga Duta Budaya," jelasnya.
"Makanya mereka tidak hanya promosi pariwisata tapi mereka juga belajar budaya dan menampilkan budaya yang ada di Kabupaten Klaten. Kami berterima kasih," lanjutnya.
Lebih lanjut, Hamenang berharap dalam momen Hari Jadi Klaten ke-221, Kota Seribu Umbul itu bakal menang.
"Harapannya Kabupaten Klaten ke depan bisa benar-benar menang. Menang adalah menang dari dari berbagai permasalahan," ungkapnya.
"Dengan spirit Hari Jadi ke-221 ini ke depan bersama Mas Wakil (Bupati) bersama pemerintah daerah, kami bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah," pungkasnya.
(apl/afn)