10 Anak Rambut Gimbal di Wonosobo Diruwat, Minta Tempe Goreng hingga Skincare

10 Anak Rambut Gimbal di Wonosobo Diruwat, Minta Tempe Goreng hingga Skincare

Uje Hartono - detikJateng
Kamis, 24 Jul 2025 19:38 WIB
10 anak rambut gimbal dicukur saat perayaan dua abad Kabupaten Wonosobo, Kamis (24/7/2024).
10 anak rambut gimbal dicukur saat perayaan dua abad Kabupaten Wonosobo, Kamis (24/7/2024). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Wonosobo -

Sebanyak 10 anak berambut gimbal menjalani ritual cukur rambut gimbal di Pendopo Kabupaten Wonosobo dalam peringatan 2 abad Wonosobo. Sejumlah permintaan anak sebagai syarat ritual yang harus dipenuhi cukup unik. Mulai dari es krim, tempe, hingga skincare.

Dengan mengenakan baju serba putih, 10 anak berambut gimbal duduk di kursi di Pendopo Kabupaten Wonosobo. Setelah didoakan, rambut gimbal mereka pun dicukur oleh jajaran Forkopimda Wonosobo.

Setelah dicukur, 10 anak berambut gimbal ini diberikan barang permintaannya. Dalam tradisi ini, permintaan anak harus dipenuhi agar rambut tidak lagi tumbuh gimbal usai dicukur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 anak rambut gimbal dicukur saat perayaan dua abad Kabupaten Wonosobo, Kamis (24/7/2024).10 anak rambut gimbal dicukur saat perayaan dua abad Kabupaten Wonosobo, Kamis (24/7/2024). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Sejumlah permintaan anak mengundang gelak tawa warga yang hadir dalam prosesi ruwatan. Seperti yang diminta Silva Amanda Rahayu. Anak 7 tahun ini minta minta tempe goreng dan gelang emas.

"Mintanya tempe goreng dua dan gelang emas," kata Yuliana, ibunda Silva Amanda Rahayu, saat ditemui di Pendapa Kabupaten Wonosobo usai prosesi ruwatan, Kamis (24/7/2024).

ADVERTISEMENT

Yuliana menceritakan, Silva mulai tumbuh gimbal saat usianya menginjak satu tahun. Saat itu, dibarengi dengan sakit gatal.

"Silva ini mulai gimbal pas satu tahun. Dulu sempat sakit gatal dulu. Kalau anak rambut gimbal ini memang cenderung lebih aktif," ungkapnya.

Cerita lain disampaikan Yudi Setiawan. Ayah dari anak berambut gimbal Seza Raika Azahra ini mengatakan tumbuh gimbal secara tiba-tiba. Awalnya anaknya mengalami demam tinggi. Selang dua hari rambut anak mulai gimbal.

"Kalau anak saya pas usia 2 tahun. Jadi pas panas tinggi selang 2 hari rambut mulai gimbal. Padahal sama istri saya sudah disisir tapi panas lagi," ujarnya.

Ia mengatakan, bagi warga Wonosobo percaya jika anak berambut gimbal ini adalah titisan Kyai Kolodete. Akhirnya ia sebagai orang tua membiarkan anaknya berambut gimbal.

"Saat itu saya sampai dinasihati tetangga. Akhirnya saya biarkan rambutnya anak tetap gimbal. Setelah itu panas turun. Dan sekarang ini baru dicukur," jelasnya.

Pada prosesi ruwatan ini, anak semata wayangnya ini meminta kesehatan dan sepeda ontel. Usai dicukur permintaan tersebut langsung diberikan kepada anaknya.

"Kalau anak saya permintaannya waras slamet dan sepeda ontel. Tadi pas sudah dicukur sepeda ontelnya langsung diberikan," kara dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wonosobo, Agus Wibowo mengatakan, prosesi cukur rambut gimbal ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-200 Wonosobo. Ia menyebut sedikitnya ada 10 anak berambut gimbal yang mengikuti ruwatan ini.

"Ada 10 anak berambut gimbal yang diruwat hari ini. Memang ini menjadi bagian dari peringatan hari jadi Kabupaten Wonosobo ke-200," ujarnya.

Adapun permintaan anak berambut gimbal tahun ini cukup unik. Mulai dari sepeda ontel, emas, es krim, tempe hingga skincare.

"Tadi mintanya macam-macam. Ada yang sepeda ontel, sepeda listrik ada juga yang tempe, perhiasan emas dan skincare," imbuhnya.




(rih/afn)


Hide Ads