Polres Kudus menggelar pengajian umum akbar yang berlangsung khidmat dan semarak di Alun-Alun Simpang 7 Kudus semalam. Pengajian ini dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79.
Ribuan jamaah dari berbagai penjuru Kabupaten Kudus bahkan luar daerah mulai berdatangan sejak Kamis (18/7) sore. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyambut momen spiritual ini.
Acara bertemakan 'Polri untuk Masyarakat' tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Kudus, tokoh agama, para ulama, tamu undangan, serta masyarakat umum. KH. Anwar Zahid, penceramah asal Bojonegoro yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang berbalut humor namun sarat makna itu didaulat menjadi pengisi tausiyah utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo, dalam sambutannya mengatakan Hari Bhayangkara bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen pengabdian Polri kepada masyarakat.
"Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini mengusung tema 'Polri untuk Masyarakat', sebagai wujud komitmen kami dalam memperkuat peran sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," ucap Kapolres.
"Polri tidak hanya hadir dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga sebagai bagian dari umat-ikut bersujud, bershalawat, dan bersatu dalam kebersamaan umat Islam," imbuhnya.
AKBP Heru menegaskan bahwa keberadaan Polres Kudus di tengah masyarakat tak hanya untuk menjaga keamanan. Namun juga berperan aktif dalam merawat nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
"Melalui majelis seperti ini, kami ingin membuktikan bahwa Polres Kudus tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga turut merawat keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Kami merasa terhormat atas kehadiran para ulama dan guru kita semua malam ini. Semoga tausiyah yang disampaikan menjadi penerang bagi hati kami," ungkapnya.
Kapolres juga mengapresiasi Majelis Sholawat Gandrung Nabi, yang turut menyemarakkan suasana malam dengan lantunan sholawat yang menggema syahdu di tengah kota.
Dalam ceramahnya, KH. Anwar Zahid menyampaikan pesan-pesan kebangsaan yang dibalut nilai-nilai agama serta menekankan pentingnya menjalankan profesi sebagai bentuk ibadah dan sarana berprestasi. Menurutnya, prestasi tertinggi dalam hidup adalah ketakwaan.
Anwar Zahid mengingatkan jemaah untuk selalu bersyukur atas profesi yang dijalani saat ini. Ia menyampaikan bahwa apa yang kita cintai belum tentu baik untuk kita, dan yang tidak kita inginkan bisa jadi membawa kebaikan besar.
![]() |
KH Anwar Zahid juga mengajak semua pihak untuk menjaga sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat.
"Ada hal yang tidak bisa diselesaikan polisi, tapi bisa oleh ulama. Begitu juga sebaliknya. Maka sinergi itu kunci," katanya.
Ia menggambarkan pentingnya kekompakan dengan perumpamaan sederhana. Sinergi itu layaknya jari tangan yang kompak bergerak bersama.
"Kalau semua jari kompak, maka apa pun bisa dipegangi. Tapi kalau cuma jempol dan kelingking yang kompak, ya repot," tuturnya disambut tepuk tangan hadirin.
Salah satu jamaah, Sintha Awalnya asal Jepara, mengaku bahagia bisa mengikuti acara pengajian tersebut. Dia datang sejak sore bersama rombongan majelis taklim di desanya.
"Alhamdulillah senang sekali bisa hadir. Suasananya adem, damai, dan semoga membawa berkah," ucapnya.
Pengajian umum ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Polres Kudus dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan tersebut tidak hanya mempererat hubungan emosional antara Polri dan masyarakat, namun juga menjadi ruang untuk menanamkan nilai keimanan, kebangsaan, dan kedamaian.
Dengan suasana religius dan kebersamaan yang terasa hangat, Alun-Alun Simpang 7 Kudus malam itu berubah menjadi lautan manusia yang bersatu dalam doa dan harapan untuk bangsa yang damai dan Polri yang amanah.
(ahr/afn)