.webp)
The 6th Geotourism Festival and International Conference 2025 digelar di Kebumen selama empat hari sejak 9 Juli hingga 12 Juli 2025. Hari ini seratusan peserta diajak menjelajahi Kebumen UNESCO Global Geopark.
Tidak lengkap rasanya membahas geowisata tanpa melihat langsung keindahan dan nilai ilmiah situs-situs geologi. Peserta Geofest 2025 diajak menjelajahi lokasi-lokasi penting di kawasan Kebumen UNESCO Global Geopark pada Sabtu (12/7), sejak pagi hingga malam.
Peserta diajak menikmati petualangan alam, budaya, dan kuliner tradisional. Filed trip atau kunjungan langsung ke lokasi dimulai dari river tubing di Sungai Bedegolan kemudian ke Kawasan Agro Lembupurwo untuk menikmati trip kebun kelengkeng dan menikmati kuliner spesial ingkung ayam tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu mereka mengunjungi pantai kembar terpadu untuk belajar konservasi penyu, dan diakhiri petualangan di pantai Menganti sembari makan malam menikmati kuliner khas seafood diiringi pertunjukan seni budaya.
 Peserta The 6th Geotourism Festival and International Conference 2025 menikmati suasana Pantai Menganti Kebumen, Sabtu (12/7/2025). Foto: Dok. Panitia Geofest 2025 Kebumen |
"Pesertanya ya dari yang kemarin peserta workshop, konferensi, dari Badan Pengelola Geopark se-Indonesia, Pemda, akademisi, peneliti dan lain-lain," kata Panitia Geofest 2025 Bidang Promosi dan Publikasi, Ondo Supriyanto saat ditemui detikJateng di Kebumen, Sabtu (12/7/2025) malam.
"Kenapa lokasi-lokasi itu yang dikunjungi, karena mewakili. Kalau seluruhnya ya tidak cukup waktunya sehari. Itu unsur-unsurnya sudah mewakili. Malam ini gala dinner di Pantai Menganti," sambungnya.
Ondo menambahkan, dalam field trip itu, peserta bisa belajar dan mendapatkan pengalaman langsung serta memperdalam pemahaman mereka. Kegiatan ini adalah momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Kebumen tidak hanya memiliki kekayaan geologi kelas dunia, tetapi juga kesiapan dalam mengelola potensi tersebut secara berkelanjutan.
"Tujuannya ya meninjau langsung ke lapangan, memperkenalkan kawasan geosite maupun culture site di Kebumen UNESCO Global Geopark. Ini adalah best practice," imbuhnya.
Diharapkan seluruh peserta bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat. Bagi Kabupaten Kebumen, acara ini menjadi sarana strategis untuk meningkatkan visibilitas dan citra daerah sebagai kawasan geowisata kelas dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan UMKM, menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan, serta membangun kemitraan global yang berkelanjutan dalam jaringan geopark.
Sementara itu, bagi Indonesia, acara ini memperkuat posisi negara sebagai bagian penting dari komunitas internasional yang peduli terhadap pelestarian warisan geologi dan pengembangan geowisata. Indonesia, dengan lebih dari 20 kawasan geopark, memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam agenda geopark global di Asia Tenggara.
"Harapannya dari kegiatan ini secara pengelolaan peserta bisa mengambil pelajaran dari lapangan yang ada di wilayah Kebumen. Dengan komitmen kuat terhadap pelestarian dan pemberdayaan masyarakat, Kebumen diharapkan mampu naik kelas sebagai destinasi geowisata unggulan di tingkat internasional," sebutnya.
Seluruh rangkaian acara yang berlangsung selama empat hari akan ditutup malam ini di Pantai Menganti. Sebelum penutupan, seluruh peserta menikmati makan malam sambil mengikuti sharing season.
(dil/dil)
