Lahan tanah seluas 2 hektare yang dulunya tempat lokalisasi ternama di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kini telah berubah. Warga menyulap eks lokalisasi menjadi sentra ternak ayam, kambing, kerbau dan sapi. Seperti apa kisahnya?
Eks lokalisasi Mojodadi begitu warga mengenalnya berada di Desa Gribig Kecamatan Gebog. Lokasinya berada di barat pasar Gribig ataupun tidak jauh dari kantor Desa Gribig. Dengan berkendara motor sekitar 2 menit sudah sampai ke lokasi.
Saat detikJateng ke lokasi Sabtu (15/3), terdapat banyak bangunan kandang hewan ternak. Dulu lokasi itu menjadi sentra tempat prostitusi yang dikenal dengan nama 'Mojodadi'. Akan tetapi lokasi itu sudah berubah. Tidak ada lagi bangunan mewah dan gemerlap lampu warna warni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini tinggal bangunan kandang hewan ternak. Baik dari ayam, kambing, kerbau, dan sapi. Di depan sentra ternak itu ada sebuah gubuk yang terdapat spanduk bertuliskan 'Kelompok tani ternak sejahtera makmur Desa Gribig Kecamatan Gebog'.
![]() |
Salah satu peternak kambing bernama Fana (30) mengetahui jika dulunya lokasi tersebut menjadi tempat prostitusi. Namun telah tutup dan disulap warga menjadi sentra ternak.
Fana sendiri menjadi peternak bersama suaminya sudah sejak tahun 2022 silam. Awalnya dia hanya memiliki 10 ekor kambing. Kini dia telah memiliki hampir 40 ekor kambing.
"Alhamdulillah di sini sudah beberapa tahun dan bisa berkembang usaha ternak kami. Hewan ternak biasanya kami jual saat nanti musim kurban (hari Raya Idul Adha," ujarnya kepada detikJateng ditemui di lokasi, Sabtu (15/3/2025).
Sama dengan peternak lainnya Sodiq (54). Dia tengah sibuk merawat dan membuat kandang ternak bebek miliknya. Namun Sodiq mengaku baru setahun menempati eks lokalisasi itu menjadi sentra ternak.
"Mulai usaha ternak satu tahun ini, awalnya empat biji, sekarang 40 ekor bebek," jelasnya ditemui di lokasi.
Sekretaris Desa Gribig Kecamatan Gebog, M. Kamal menjelaskan dari pemerintah desa memberikan fasiilitas kepada warga yang memiliki keinginan untuk berternak. Dulunya lokasi itu kata dia merupakan tempat lokalisasi tahun 1970-an. Warga mengenalnya tempat lokalisasi Mojodadi.
"Dulunya di sini adalah tempat lokalisasi, tempat lokalisasi yang kita sulap dulu dari tahun 1997, yang kemudian kita jadikan tempat penampungan peternak warga Desa Gribig yang ingin berternak dan tidak memiliki tempat lahan. Kami sediakan kami fasilitasi ini," kata Kamal kepada detikJateng ditemui di lokasi.
Lahan yang disulap menjadi sentra ternak seluas 2 hektare. Awalnya warga mendatangi pemerintah desa pada tahun 2019 silam. Warga ingin dicarikan tempat untuk usaha ternak. Singkatnya, pemerintah desa memberikan lahan eks lokalisasi itu menjadi sentra ternak bagi warga setempat.
"Dulunya itu baru ada 10 peternak, sekarang hampir ada 24 peternak. Mereka ternak kambing, kerbau, sapi, dan ada ayam," jelasnya.
Untuk pembinaan peternak, Kamal menyebutkan pemerintah desa menggandeng Dinas Pertanian dan Peternakan Kudus. Mereka rutin memberikan edukasi mulai merawat hingga mengembangkan usaha ternak milik warga.
"Dari desa bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk pembinaan peternak Desa Gribig telah berkali-kali memberikan edukasi cara berternak yang baik dan menghasilkan," terang dia.
Tidak sampai di situ, pemerintah desa juga bekerja sama dengan MOU atau kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kudus berupa pinjaman lunak yang angsuran tiap musim panen atau jual antara 6 bulan. Menurutnya secara mandiri peternak diberikan kemudahan untuk menggunakan kredit usaha rakyat dari perbankan.
![]() |
"Kisaran Rp 30 juta sampai Rp 200 juta per masing-masing peternak. Dan ayam itu hampir Rp 200 juta karena buat kandang dan bibitnya," jelasnya.
Berkat hal tersebut, peternak mereka kini telah perlahan berkembang. Kamal menjelaskan sudah banyak hewan ternak warganya laku keras saat musim kurban atau Hari Raya Idul Fitri.
"Ternak kambing, kerbau, dan sapi itu pas hari raya kurban sudah dapat tempat, dan warga sudah banyak mengenal ada peternak Gribig, mereka datang dari Jepara, Pati, dan sekitar Kudus," jelasnya.
Oleh karena itu, Kamal berharap ke depannya ada dukungan lebih dari pemerintah Kabupaten Kudus. Sehingga sentra ternak warganya dikenal luas oleh masyarakat.
"Harapannya pemerintah desa dari pihak terkait bisa mempromosikan yang asalnya dulu tempat lokalisai kita gunakan menjadi tempat edukasi tentang peternakan di segala bidang, kami mohon untuk promosi dan suport dari pemerintah desa," jelasnya.
(afn/afn)