Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso, berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat. Keduanya akan memberi bantuan dana hingga ke tingkat RW.
Ketua Relawan Yoyok-Joss, Mochtar Hidayat, mengatakan paslon nomor urut 2 itu memiliki program bantuan Rp 300 juta tiap RW. Nantinya tiap RT akan mendapat Rp 35-60 juta untuk mendukung program pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat.
"Itu bukan untuk operasional RT, tapi pembangunan di RW seperti pembuatan gapura, selokan, dan infrastruktur lainnya, sama kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat," kata Mochtar di Omahe Bocahe Dewe Posko Pemenangan Yoyok-Joss, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Jumat (22/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan program itu bertujuan agar pembangunan tak terfokus di kelurahan. Sebab, kebijakan yang ada sejak 2021 yakni setiap kelurahan mendapatkan alokasi anggaran minimal Rp 1 miliar.
"Saya kira APBD Kota Semarang mampu kalau Rp 300 juta per RW, dengan anggaran Kota Semarang yang gede, hampir Rp 6 triliun, saya kira mampu dan program itu realistis," tuturnya.
Ia mengatakan program tersebut dibuat dari hasil kajian dan diskusi dengan sejumlah stakeholder. APBD Pemkot Semarang juga disebut cukup untuk merealisasikan program tersebut.
"Tentu sudah melakukan kajian karena itu masuk di dalam visi misinya Mas Yoyok dan Mos Joko. Nanti kegunaannya memang sebagian besar untuk infrastruktur dan sebagian besar untuk pemberdayaan sosial," jelasnya.
Selain program bantuan pembangunan Rp 300 juta di setiap RW, Yoyok-Joss juga berkomitmen untuk tak menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) selama lima tahun. Hal ini dilakukan demi meringankan beban masyarakat.
"Tentu semua program-program yang telah Mas Yoyok dan Mas Joko Susun tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
"Ini yang menjadi concern dari Yoyok-Joss agar bagaimana masyarakat bisa hidup dengan sejahtera," imbuhnya.
(ams/dil)