Raih Penghargaan detikjateng-jogja Awards, Mbah Sadiman: Karena Kerja Keras

detikjateng-jogja Awards 2024

Raih Penghargaan detikjateng-jogja Awards, Mbah Sadiman: Karena Kerja Keras

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 30 Apr 2024 17:30 WIB
Mbah Sadiman, pahlawan penghijauan asal Wonogiri, Kamis (4/4/2024).
Mbah Sadiman. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Semarang -

Petani asal Wonogiri yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap lingkungan hidup, Mbah Sadiman, mendapatkan penghargaan detikJateng-Jogja Awards kategori Pelestari Lingkungan. Ia akan terus menjaga kelestarian hutan sepanjang mampu.

Penganugerahan detikjateng-jogja Awards 2024 itu digelar di Pandanaran Ballroom Padma Hotel Semarang, Selasa (30/4/2024). Penghargaan itu diterima langsung oleh Mbah Sadiman yang hadir dalam acara tersebut.

"Kula pikantuk niki (saya mendapat penghargaan ini) karena kerja keras di sekitarku. Saya menanam pohon beringin banyak dan bisa mengeluarkan banyak air," kata Mbah Sadiman setelah menerima penghargaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mbah Sadiman menegaskan jika dirinya akan terus menanam pohon beringin di perbukitan selama dirinya masih mampu melakukannya.

"Saya mengajak anak muda meneruskan perjuangan saya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Mbah Sadiman memberi kesan dan pesan terhadap acara detikJateng-Jogja Awards.

"Mudah-mudahan kerja keras bisa membahagiakan Indonesia," kata Mbah Sadiman.

Berawal dari keprihatinan akan desanya yang gersang dan kekurangan air bersih, Mbah Sadiman asal Dusun Dali, Bulukerto, Wonogiri ini menanam bibit pohon beringin secara swadaya, sejak 28 tahun lalu

Bibit beringin itu dibelinya dengan uang hasil panen ataupun dari berjualan kayu bakar. Sadiman bahkan kerap dicap gila oleh tetangganya karena dianggap buang-buang uang sementara dirinya masih kesusahan.

Ketulusan Sadiman terbayar. Bukit Gendol menghijau oleh ribuan beringin yang ditanamnya. Kini, mata air kembali mengalir ke desanya.

Selama belasan tahun ia seorang diri menanam pohon pengikat air di hutan yang sebelumnya gundul akibat kebakaran. Luas lahan yang ditanami Mbah Sadiman di lereng selatan Gunung Lawu itu tidak kurang dari 100 hektare.

Dari awalnya warga sulit mendapatkan air dan banyak yang sakit, kini stok air melimpah. Ada sekitar 1.100 KK yang memanfaatkan air bersih untuk minum dari Bukit Gendol. Selain itu air juga dimanfaatkan untuk irigasi.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads