Petani asal Wonogiri yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap lingkungan hidup, Mbah Sadiman, mendapatkan penghargaan detikJateng-Jogja Awards kategori Pelestari Lingkungan.
Penganugerahan detikjateng-jogja Awards 2024 itu digelar di Pandanaran Ballroom Padma Hotel Semarang, Selasa (30/4/2024).
Penghargaan itu diterima langsung oleh Mbah Sadiman yang hadir dalam acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjuangan Mbah Sadiman berawal dari keprihatinan akan desanya yang gersang dan kekurangan air bersih, petani asal pelosok Dusun Dali, Bulukerto, Wonogiri ini menanam bibit pohon beringin secara swadaya, sejak 28 tahun lalu.
Bibit beringin itu dibelinya dengan uang hasil panen ataupun dari berjualan kayu bakar. Sadiman bahkan kerap dicap gila oleh tetangganya karena dianggap buang-buang uang sementara dirinya masih kesusahan.
Ketulusan Sadiman terbayar. Bukit Gendol menghijau oleh ribuah beringin yang ditanamnya. Kini, mata air kembali mengalir ke desanya.
Selama belasan tahun ia seorang diri menanam pohon pengikat air di hutan yang sebelumnya gundul akibat kebakaran. Luas lahan yang ditanami Mbah Sadiman di lereng selatan Gunung Lawu itu tidak kurang dari 100 hektare.
Dari awalnya warga sulit mendapatkan air dan banyak yang sakit, kini stok air melimpah. Ada sekitar 1.100 KK yang memanfaatkan air bersih untuk minum dari Bukit Gendol. Selain itu air juga dimanfaatkan intuk irigasi.
Adapun dalam detikjateng-jogja Awards 2024, Ada lebih dari 20 institusi, entitas, tokoh teladan, hingga komunitas yang akan mendapat penghargaan itu atas kontribusi positif mereka baik di Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka akan memperoleh penghargaan dari berbagai kategori yang terbagi atas 6 kluster.
Penghargaan ini diberikan kepada para penerima yang telah melewati serangkaian proses panjang penilaian dari Tim Asesmen.
Penilaian itu dilakukan oleh Tim Asesmen berdasarkan sejumlah indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan.
(ahr/ahr)