Kisah Bakul Mi Ayam Keliling Langganan Pejabat di Kudus, Sehari Laku 200 Porsi

Kisah Bakul Mi Ayam Keliling Langganan Pejabat di Kudus, Sehari Laku 200 Porsi

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 08 Mar 2024 16:02 WIB
Pedagang mi ayam keliling di Kudus langganan pejabat, Jumat (8/3/2024).
Pedagang mi ayam keliling di Kudus langganan pejabat, Jumat (8/3/2024).Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Pedagang mi ayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini laris manis setiap hari. Tak main-main mi ayam ini menjadi langganan pejabat di Kudus. Seperti apa kisahnya?

Ali Miarso (46) warga Desa Kaliputu Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus diketahui kesehariannya dikenal oleh masyarakat keliling menjajakan mi ayamnya. Dengan membawa gerobak yang ditaruh di atas motor dia keliling dari kantor ke kantor.

Mulai dari kantor Kabupaten Kudus hingga kantor Polres Kudus. Tak jarang dia dikenal mi ayam yang menjadi langganan pejabat di Kudus. Para pimpinan kantor yang dikunjunginya menjadi pelanggannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali menceritakan, ia berjualan mi ayam keliling sejak tahun 2000 silam. Saat itu, Ali langsung berjualan mi ayam karena bisnis yang menjanjikan. Akhirnya, usaha mi ayam itu dilakukan sampai sekarang.

"Sejak tahun 2000 sudah keliling, ya karena menjanjikan mi ayam, terus ya akhirnya jualan mi ayam," jelas Ali kepada detikJateng ditemui saat sedang mangkal di kompleks Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (8/3/2024).

ADVERTISEMENT
Pedagang mi ayam keliling di Kudus langganan pejabat, Jumat (8/3/2024).Pedagang mi ayam keliling di Kudus langganan pejabat, Jumat (8/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Ali mengatakan sering mendapatkan orderan dari kantor ke kantor. Sehingga, dia pun menjadwal keliling kantor-kantor tersebut.

Dijadwalkannya, hari Selasa ke Polres, lalu Rabu ke RSUD, hingga Kamis berjualan di Pendopo Kabupaten Kudus. Meski demikian dia menerima panggilan setiap waktu.

"Panggilan, biasanya ke Kamis ke kabupaten, Selasa ke Polres, Rabu ke RSUD, Jumat ke Samsat Kudus, terus kadang ke depan BRI, biasanya disebut warga langganan pejabat," jelasnya.

"Mulai keliling jam 11.00 WIB sudah mangkal di sekitar Alun-alun Kudus," Ali melanjutkan.

Selain itu, Ali mengaku sehari bisa berjualan sampai 200 porsi. Dia mematok satu porsi mi ayam seharga Rp 10 ribu. Ali juga menyediakan daging ayam dan ceker mulai Rp 1 ribu sampai Rp 3 ribu.

"Sehari bisa terjual antara 100 mangkuk sampai 200 mangkuk, kalau pas ramai. Harganya Rp 10 ribu, terus ada daging ayam ceker dari Rp 1 ribu sampai Rp 3 ribu," jelasnya.

Pedagang mi ayam keliling di Kudus langganan pejabat, Jumat (8/3/2024).Pedagang mi ayam keliling di Kudus langganan pejabat, Jumat (8/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Ali mengaku dulunya bermodal nekat berjualan mi ayam. Dia juga sempat menggunakan kredit usaha rakyat (KUR) untuk berjualan.

Awalnya dia meminjam uang Rp 3 juta untuk modal. Setelah berkembang dia pun bisa mengembalikan uang dari kredit usaha rakyat itu.

"KUR BRI pernah saya ambil sekali, ambil Rp 3 juta saat itu, akhirnya bisa berkembang kan saat ini," jelasnya.

Dihubungi secara terpisah Pimpinan BRI Kantor Cabang Kudus Iman Indrawan mengatakan kredit usaha rakyat merupakan program pemerintah. Pemerintah kata dia membantu kredit usaha warga dengan suku bunga yang relatif kecil. Dengan demikian diharapkan dapat membantu perekonomian warga.

"KUR, kredit usaha rakyat itu awalnya program pemerintah, pemerintah dalam hal ini memberikan subsidi suku bunga dari sekian persen menjadi sekian besar kecil sekali, dana masyarakat juga bukan dananya pemerintah, dana masyarakat yang ditabung ke bank yang disalurkan dalam bentuk kredit itulah asal dana KUR, jadi yang membiayai BRI, ya itu duitnya masyarakat juga sebenarnya," kata Iman dihubungi secara terpisah.




(cln/ahr)


Hide Ads