.webp)
Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Hasan Chabibie menilai potensi Kudus sangat besar. Kudus, selain daerah religi, juga punya wisata yang belum tergarap. Karena itu, dia berharap bisa membuat Kudus naik kelas.
"Sudah saatnya Kudus naik kelas," kata Hasan saat bertemu tim detikJateng pekan lalu, Selasa (20/2/2024).
'Naik kelas' yang dimaksud Hasan adalah Kudus jadi tujuan multikepentingan dan memiliki pesona bagi banyak orang. Bukan hanya wisata religi ke Sunan Kudus atau perhelatan audisi bulutangkis yang digelar perusahaan rokok, tapi wisata alam, dan heritage.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak wisata alam yang belum tergarap. Desa wisata juga banyak," ungkap Hasan sambil menyebut destinasi di sekitar Gunung Muria.
"Masih banyak yang asli (alamiah)," tambahnya.
Hasan yang ditunjuk menjadi penjabat bupati pada 11 Januari 2024 itu berencana menggali dan menyodorkan potensi 'lain' Kudus. Kompetensinya sebagai pejabat data dan informasi di Kemendikbudristek jadi bekal mewujudkan rencana tersebut.
"Di sini, ada orang kaya se-Indonesia. Juga ada perusahaan-perusahaan besar. Harusnya sih bisa (naik kelas)," ujar Hasan optimistis.
Hasan berencana menggaet stakeholder dan berkolaborasi terkait event internasional. Pendataan tengah dilakukan. Harapannya, selama masa kerja sebagai penjabat, Hasan bisa mengeksekusi event-event tersebut.
Kudus akan menggelar pilkada pada November 2024. Daerah di timur Kota Semarang ini dikenal dengan menara bersejarahnya. Menara berarsitektur Hindu dan dibangun pada tahun 1865 Masehi itu jadi ikon Kudus.
Masalah Infrastruktur
Hasan tak menampik ada masalah infrastruktur di Kudus. Akses jalan belum sepenuhnya memadai, bahkan jalan nasional kerap rusak akibat banjir.
"Kendalanya di infrastruktur," katanya.
Beberapa pekan lalu, jalan nasional dari Semarang ke Kudus terendam banjir. Hingga saat ini, Senin (26/2), lalu lintas belum sepenuhnya normal. Hal itu jadi tantangan tersendiri bagi Hasan Chabibie untuk mewujudkan Kudus naik kelas.
(aku/ams)
