DKPP Klaten Sebut Stok Beras di Klaten Surplus, Aman hingga 5 Bulan

DKPP Klaten Sebut Stok Beras di Klaten Surplus, Aman hingga 5 Bulan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 15 Feb 2024 13:08 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani sebut stok beras di Kabupaten Klaten surplus.
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten memastikan stok beras di Kabupaten Klaten aman. Diperkirakan, stok beras bisa mencukupi hingga lima bulan ke depan.

Hal tersebut dikatakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti. Ia mengungkapkan, keberadaan fisik beras meliputi hasil produksi dan stok di penggilingan, Bulog, pedagang beras, dan rumah tangga dipastikan aman.

"Jumlah penggilingan di Klaten sebanyak 473 unit, baik penggilingan kecil, sedang, maupun besar. Estimasi stok sekitar seribuan ton 1.000-an setara beras," kata Widiyanti saat dihubungi detikJateng Selasa (13/2/2024).

"Produksi padi dari hasil panen dan estimasi panen padi di Klaten Januari 3.334 hektare (ha), Februari 4.232 ha, Maret 5.077 ha. Total jumlahnya 12.643 ha, dengan produksi sebesar 69.536,5 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara 43.112,63 ton beras," sambungnya.

Ia mengatakan, stok beras di Kabupaten Klaten Bersinar ini mengalami kelebihan atau surplus. Produksi padi dari hasil panen selama tiga bulan, Januari-Maret, diperkirakan cukup hingga 5 bulan.

"Konsumsi beras masyarakat Klaten sekitar 9.400 ton, 3 bulan berarti 28.200 ton. Produksi selama 3 bulan ini bisa untuk memenuhi konsumsi hampir 5 bulan," terangnya.

Menanggapi adanya kenaikan harga beras di Kabupaten Klaten, Widiyanti mengungkapkan bahwa kenaikan tak hanya terjadi di daerah yang produksi padi hasil panennya minus, tapi juga terjadi di daerah yang status stok berasnya surplus. Menurutnya, kenaikan harga beras lokal di Klaten hingga Rp 16 ribu itu dinilai bisa memotivasi para petani.

"Kami selalu mengawal petani, harga yang bagus ini akan memotivasi para petani untuk menanam padi dalam rangka menjaga keberlanjutan ketersediaan beras sebagai sumber pangan utama," tuturnya.

Ia pun mengimbau para petani agar memanfaatkan air hujan untuk bercocoktanam padi, serta bisa menggunakan pupuk secara tepat. "Jangan lupa menggunakan pupuk organik dalam rangka memperbaiki struktur dan tekstur tanah kita, yang merupakan modal utama berbudidaya tanaman sebagai sumber pangan," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan bahwa kenaikan harga beras lokal di Klaten merupakan hal yang wajar, lantaran kualitas beras yang bagus. Meski begitu, stok beras di Kabupaten Klaten tetap aman meskipun harga beras tengah melambung.

"Beras lokal itu naik ya lumrah, karena berasnya berkualitas. Semoga nanti terkendali, stoknya aman, untuk gabah atau beras di Kabupaten Klaten aman, di penggilingan-penggilingan kan aman. Kalau di Bulog itu kan biasanya sebagian besar untuk bantuan pangan," kata Sri Mulyani.

Distribusi beras untuk bantuan pangan bagi warga pun tetap dilanjutkan. Sri Mulyani berharap, kenaikan harga beras nantinya juga bisa menguntungkan para petani di Kabupaten Klaten.

"Dengan naiknya harga beras ini ya para petani diuntungkanlah, ya sekali-kali nggak apa-apa diuntungkan, yang penting naiknya tidak signifikan dan nanti segera panen lagi saja," ujarnya.




(ega/ega)


Hide Ads