Ribuan masyarakat yang memadati kompleks Menara Teratai Purwokerto dibuat ambyar lewat lagu-lagu yang dibawakan penyanyi dangdut asal Jawa Timur, Shepin Misa dan Ndarboy Genk yang berasal dari Yogyakarta.
Lagu-lagu bertemakan kisah cinta patah hati berhasil menghipnotis para penonton. Meski begitu, para penonton tetap asyik berjoget dengan iringan kendang khas musik dangdut yang saat ini tengah populer di telinga masyarakat.
Sebelum artis ini naik panggung, cuaca gerimis sempat membasahi Kota Purwokerto. Namun hal itu tidak menyurutkan penonton untuk tetap bertahan demi menyaksikan artis dangdut idola mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shepin Misa membuka penampilan pada pukul 20.30 WIB dengan lagu dangdut lawas berjudul Bojo Loro. Tanpa aba-aba masyarakat pun langsung 'berkaraoke' massal dengan tetap asyik berjoget.
Lagu dangdut hits masa kini berjudul Nemu, Ngopi Maszeh, dan Sanes yang dibawakan Shepin Misa pun tak kalah membuat warga masyarakat 'merebes mili' dengan lirik yang dalam karena dikhianati oleh kekasih.
Setelah itu, memasuki puncak acara, Ndaru pentolan dari Ndarboy Genk langsung menyapa masyarakat. Mereka diajak 'berkaraoke' berkumpul dengan sebutan 'kopdar loro ati'.
"Masyarakat Purwokerto sudah siap untuk kopdar loro ati ?," Tanya Ndaru di hadapan ribuan penonton.
Tanya tersebut mendapat sahutan serentak oleh penonton yang hadir. Lagu berjudul Ambyar Makpyar membuka penampilan Ndarboy Genk pada puncak Pesta Rakyat Simpedes 2023.
Penonton yang didominasi oleh perempuan muda ini dibuat ambyar bersama. Mereka nampak berjingkrak ketika Ndarboy Genk membawakan hits-nya ini.
Disela pertunjukkan ini, beberapa kali panitia mengingatkan agar masyarakat tertib. Para penonton pria juga diimbau untuk tidak merokok saat bernyanyi dan berjoget. Hal ini untuk memberikan kenyamanan pada penonton yang tidak merokok.
Memasuki lagu kedua, Ndarboy Genk membawakan hits milik penyanyi yang diberi label Bapak Patah Hati Nasional, almarhum Didi Kempot. Dengan sukses Ndaru sang vokalis membuat penonton tambah bersemangat berjingkrak lewat lagu Pamer Bojo.
Lalu hits dengan judul Balungan Kere, Mendung Tanpo Udan, Indonesia Bakoh, Wong Sepele dan Koyo Jogja Istimewa dibabat habis dengan durasi sekitar 1 jam. Penonton pun dibuat klimaks dengan lantunan lagu percintaan galau berbahasa jawa tersebut.
Purwanto, salah satu masyarakat yang hadir mengaku senang dengan diselenggarakannya acara tersebut. Ia bersama istri dan kedua anaknya sudah datang ke lokasi sejak sore hari.
"Saya datang bareng istri sama anak-anak jam 3 sore. Kebetulan ada acara ya jadi datang saja," ungkapnya.
Ia menyebut sudah menyukai lagu-lagu Ndarboy Genk sejak lama. Dan baru kali ini berkesempatan untuk menyaksikan langsung penyanyi idolanya yang berasal dari Yogyakarta.
"Saya tahu infonya dari media sosial. Kebetulan juga pengin sekali nonton Ndarboy Genk. Karena sudah lama suka sama lirik-lirik lagunya," pungkasnya.
(akd/akd)