Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan Grha Bung Karno di Klaten, Jawa Tengah. Ia berharap gedung pertemuan baru yang menyandang nama Presiden pertama Indonesia itu dapat membuat Klaten semakin berdikari.
Adapun gedung Grha Bung Karno Klaten yang berdiri di lahan seluas 34.000 m2 tersebut menggunakan konsep kolonial/semi klasik dan monumental.
Diketahui, Puan datang ke Klaten bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti dan Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia. Kedatangannya disambut oleh Bupati Klaten Sri Mulyani dan jajaran Forkopimda. Dalam kesempatan itu, Puan menyampaikan rasa syukur atas penyematan nama sang kakek di gedung pertemuan milik Klaten yang diresmikan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai proklamator dan founding father Republik Indonesia, Bung Karno tidak hanya dikenang karena perjuangannya dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, namun juga karena kontribusinya dalam membangun bangsa," kata Puan dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023).
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini menyebut Bung Karno memiliki visi jelas tentang bagaimana infrastruktur dan bangunan ikonik di Indonesia harus berkembang untuk mencerminkan jati diri bangsa. Ia pun memberikan contoh Stadion Bung Karno (GBK) yang menjadi saksi bisu sejarah olahraga dan kebangkitan bangsa Indonesia, dan Monas sebagai ikon sekaligus lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
"Kemudian ada Gedung Kura-Kura DPR RI, yang saya sebagai Ketua DPR RI sekaligus cucu Bung Karno sangat bangga karena gedung Kura-Kura menjadi ikon Indonesia, ikon kedaulatan suara rakyat dalam permusyawaratan/perwakilan," tuturnya.
"Bung Karno juga memprakarsai pembangunan Masjid Istiqlal, yang mencerminkan rasa damai bangsa Indonesia dan masih banyak lagi bangunan-bangunan atau infrastruktur ikonik yang lahir dari gagasan besar Bung Karno," imbuh Puan.
Oleh karenanya, Puan mengingatkan agar Gedung Grha Bung Karno Klaten tak hanya dilihat sebagai gedung yang menyandang nama Bung Karno. Apalagi Grha Bung Karno dibangun karena Pemkab Klaten ingin mempunyai gedung pertemuan yang mampu menjadi ikon di Kabupaten Klaten.
"Gedung ini harus dilihat sebagai gedung yang mewarisi dan mencerminkan semangat juang dan gagasan besar Bung Karno untuk kejayaan Indonesia dan kemakmuran rakyat Indonesia," ungkap legislator dari Dapil Jawa Tengah V itu.
"Jadi harus dirancang bagaimana dari gedung ini diperkuat Klaten yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan," tambah Puan.
Tak hanya itu, Puan juga berpesan supaya Grha Bung Karno Klaten menjadi pusat kegiatan yang melibatkan berbagai sektor. Mulai dari pendidikan, seni budaya, ekonomi, hingga teknologi.
"Seperti bangunan ikonik yang didirikan oleh Bung Karno, gedung ini juga menjadi simbol keberlanjutan cita-cita dan semangat beliau dalam memajukan bangsa," ucap peraih dua gelar Doktor Honoris Causa itu.
Lebih lanjut, Puan juga mengingatkan agar Grha Bung Karno menjadi simbol semangat gotong royong di Klaten. Terlebih gedung ini berada di daerah pemilihannya.
"Dalam lingkungan yang bergotong royong, kita dapat berkumpul, berkolaborasi, dan berinovasi untuk memajukan Klaten," ujar Puan.
Puan berharap agar Grha Bung Karno bisa bermanfaat tak hanya bagi warga Klaten saja, tapi juga masyarakat di daerah Solo Raya.
"Ini salah satu atau satu-satunya gedung pertemuan terbesar se-Soloraya," sebutnya.
Puan menjelaskan Gedung Grha Bung Karno Klaten dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti lahan parkir, musala, rumah katering, bangunan genset serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pendopo dan lain-lain. Dia pun meminta agar masyarakat selalu menjaga kebersihan fasilitas yang ada di Grha Bung Karno.
"Grha Bung Karno yang sudah dilengkapi beberapa fasilitas ini, saya pesan untuk dijaga sebaik-baiknya. Selalu jaga kebersihannya agar selalu terawat dan bersih. Harus ada peraturannya juga. Saya yakin di Klaten ini rasa gotong royong sudah terbangun, jadi untuk merawat gedung ini pasti bisa dilakukan," katanya.
Sebagai informasi, setelah meresmikan Grha Bung Karno secara seremoni, Puan membubuhkan tanda tangan pada prasasti gedung tersebut bersama Bupati Klaten Sri Mulyani dan Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, kemudian memotong tumpeng.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim saya resmikan Gedung Grha Bung Karno Klaten," kata Puan.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menjelaskan pembangunan Gedung Grha Bung Karno Klaten telah dimulai sejak tahun 2018. Dikatakannya gedung berada di Kawasan Ir. Soekarno karena berdekatan dengan Terminal dan Jalan yang bernama Ir. Soekarno, serta dapat menampung pengunjung hingga 3.000 orang.
"Proses pembangunannya kami rintis melalui proses yang cukup panjang dari tahun 2018-2023. Karena sebelumnya kami belum memiliki gedung pertemuan yang representatif, maka kami bangunlah Grha ini," katanya.
"Selain itu Grha Bung Karno juga dapat menjadi ikon baru Kabupaten Klaten sekaligus memberikan tambahan pendapatan asli daerah," tukasnya.
(fhs/ega)