Senangnya Korban Abrasi di Demak Dapat Bantuan Rumah dari Ganjar

Senangnya Korban Abrasi di Demak Dapat Bantuan Rumah dari Ganjar

Jihaan Khoirunnisa - detikJateng
Senin, 13 Mar 2023 20:06 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta -

Belasan warga korban abrasi di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak kini bisa hidup tenang dan nyaman. Hal ini berkat bantuan rumah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dulunya, para warga dihantui gelombang tinggi yang mengakibatkan rumah mereka hanyut dan hilang. Musim air pasang menjadi momok menakutkan bagi warga Desa Bedono. Hikmah (35) salah satunya. Ibu rumah tangga ini pun menceritakan sulitnya hidup di rumah berdinding kayu di dekat laut yang menjadi langganan rob.

"Kalau ada rob itu sampai setinggi dengkul. Semua perabot harus dipindah. Dan, harus cepat-cepat lari ke tempat aman. Waktu itu sambil gendong anak, karena anak masih kecil," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (13/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hikmah, kondisi abrasi yang kerap melanda desa membuat hidupnya nelangsa. Sebab rumahnya hilang karena hanyut ke laut.

"Rumahnya kan dari kayu, semakin habis kena abrasi, hilang," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Namun diakui Hikmah saat ini kondisinya sudah membaik usai menerima bantuan rumah panggung. Adapun rumah tersebut merupakan bagian dari program 'Tuku Lemah Oleh Omah' yang diperuntukkan bagi korban bencana melalui Disperakim Provinsi Jawa Tengah.

"Alhamdulillah dapat bantuan dari Pak Ganjar. Terima kasih sudah dibantu, rumahku sekarang jadi tinggi. Pokoknya senang banget," jelas Hikmah.

Cerita serupa juga dituturkan warga Desa Bedono yang lainnya, Saunah. Puluhan tahun hidup di pesisir pantai membuatnya was-was karena ancaman rob.

"Pokoknya pagi dan malam menangis kalau rob besar datang. Rumah itu bisa menggeliyut (bergoyang) kena ombak," ucapnya.

Kondisi ekonomi yang membuatnya harus bertahan dan menerima kenyataan pahit hidup di tengah ancaman air pasang. "Rumahku sempat ambruk dan membuat tempat tinggal hanya seukuran kamar," terangnya.

Diketahui sehari-hari Saunah hanyalah ibu rumah tangga, sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang bangunan. Dia pun mengucapkan terima kasih atas bantuan rumah dari Pemprov Jawa Tengah.

"Dan, Alhamdulillah akhirnya dapat bantuan dari Pak Ganjar. Sekarang Alhamdulillah bentuknya panggung air rob bisa lolos lewat bawah. Perasaan senang, sekarang ditempati bertiga. Saya, suami dan anak," tukasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Disperakim Provinsi Jawa Tengah sebanyak 23 unit bantuan pembangunan rumah baru untuk korban bencana telah terealisasi di tahun 2021, sementara pada 2022 disalurkan sebanyak 19 unit. Adapun program bantuan itu masih berlanjut pada 2023 dengan rencana pembangunan sebanyak 123 unit, dengan nilai masing-masing Rp50 juta.

Selain pembangunan rumah baru, juga ada rehab rumah korban bencana alam. Pada 2021 sebanyak 150 unit rumah, pada 2022 sebanyak 54 unit rumah, dan pada 2023 ditargetkan sebanyak 345 unit rumah direhab. Masing-masing unit dianggarkan dana senilai Rp12 juta.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads