Cerita Siti Rosidah Atasi Stunting Anak Dibantu Program Pemprov Jateng

Cerita Siti Rosidah Atasi Stunting Anak Dibantu Program Pemprov Jateng

Yudistira Imandiar - detikJateng
Selasa, 21 Feb 2023 16:31 WIB
Cerita Siti Rosidah Atasi Stunting Anak Dibantu Program Pemprov Jateng
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Siti Rosidah, warga Betahwalang Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah begitu bungah lantaran anak keduanya dapat lepas dari kondisi stunting. Ia bercerita perbaikan gizi anaknya tak terlepas dari dukungan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Saya punya anak dua. Yang kedua lahir dalam kondisi stunting. Waktu itu saya syok melihat berat badan anak saya kurang," kata Siti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).

Siti mengaku khawatir dan takut akan kondisi anaknya yang kedua, tapi dia tidak tahu harus berbuat apa. Ia bersyukur mendapat pendampingan khusus oleh kader kesehatan Puskesmas Bonang 2 untuk penanganannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang karena ada program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5 Ng). Ya, senang bisa lapor soal masalah anak saya," tutur Siti.

Berkat pendampingan itu, Siti mendapatkan solusi. Mulai dari pola asuh hingga pola makan untuk anaknya itu.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya diberi arahan Bu Kader dan Bu Bidan diberi tahu soal asupan makanan bergizi. Luar biasa, Alhamdulillah sekarang umur anak saya satu tahun empat bulan dan kondisinya sudah normal," ungkap Siti.

Menurutnya, program yang diinisiasi Ganjar mampu menjangkau masyarakat bawah.

"Pak Ganjar programnya meluas dan baik. Dan, kasih arah dan kasih solusi," cetus Siti.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bonang 2, Indah Kusumawati menuturkan, di Kabupaten Demak telah menerapkan aplikasi digital Cengkeraman Mata Elang (CME) yang sistem kerjanya selaras dengan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

"Kami melakukan inovasi yang terinspirasi dari yang diluncurkan Pak Ganjar yakni 5 Ng. Untuk penanganan ibu hamil beresiko tinggi, dan stunting," jelas Indah.

CME memberdayakan masyarakat secara langsung dengan membentuk kader kesehatan.

"Jadi, inovatornya saya dan sekarang direplikasi di 27 puskesmas di Demak. Saat ini sudah ada 3.000 kader kesehatan yang kami latih," sebut Indah.

Ia menerangkan kader tim Mata Elang tersebut bertugas untuk memantau, melaporkan dan mendampingi masyarakat sebagai upaya penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting.

"Alhamdulillah program ini pertama kali diluncurkan 2017 selaras dengan 5 Ng yang lebih dulu dicanangkan Pak Ganjar, dan sudah mendapat penghargaan dari Kemenpan RB tahun 2020, Kementerian Kominfo tahun 2022 dan Bappenas tahun 2022," papar Indah.

Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5 Ng) berbuah positif. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, berdasar atas pelaporan rutin Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) mengalami tren positif angka stunting di Jateng menurun signifikan. Pada 2018 angka stunting masih 24,4 persen dan turun menjadi 18,3 persen di tahun 2019. Angka itu terus turun di tahun 2020 menjadi 14,5 persen, lalu 12,86 persen di 2021, hingga di tahun 2022 menjadi 11,95 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Jateng juga mengalami penurunan signifikan. Pada 2019 tercatat stunting di angka 27,68 persen, pada 2021 turun menjadi 20,9 persen dan tahun 2022 turun tipis menjadi 20,8 persen.

(akd/ega)


Hide Ads