Ganjar Gaet Ahli Gizi-Kader Kesehatan Puskesmas untuk Tekan Stunting

Ganjar Gaet Ahli Gizi-Kader Kesehatan Puskesmas untuk Tekan Stunting

Inkana Izatifiqa R Putri - detikJateng
Kamis, 02 Feb 2023 11:56 WIB
Ganjar Pranowo di Posyandu Kabupaten Cilacap
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berupaya menggenjot penurunan angka stunting di Jawa Tengah. Dalam memaksimalkan upayanya, Ganjar pun turut melibatkan ahli gizi dan kader kesehatan hingga ke tingkat puskesmas.

"Karena puskesmas itu tempat yang paling familiar untuk mereka bisa selalu memeriksakan kesehatannya," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (2/2/2023).

Hal ini ia sampaikan saat meninjau penanganan stunting di Posyandu Kabupaten Cilacap, Jateng hari ini. Ganjar menyampaikan para ahli gizi dan kader kesehatan nantinya akan memberikan informasi kepada ibu hamil terkait stunting. Mulai dari gizi, anemia, hingga kondisi ibu hamil yang beresiko tinggi. Mereka juga akan memantau perkembangan kesehatan ibu hamil dan balita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan cara itu, pertumbuhan-pertumbuhan bayi yang punya problem kandungan yang punya masalah, semuanya masuk dalam monitor para pelayan kesehatan. Jadi kita harapkan pada saat ibu hamil melahirkan sehat. Ibunya sehat, bayinya sehat," ungkap Ganjar.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menyalurkan beras fortifikasi yang telah diperkaya vitamin A, vitamin E, vitamin D, B1, B2, B3, B6, B9 (asam folat), B12, zat besi, protein, zink, yodium, dan kalsium. Adapun beras tersebut akan digunakan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan mulai disalurkan ke puskesmas se-Jateng.

ADVERTISEMENT

"Kita bantukan kepada mereka, dan mulai detik ini kita akan memonitor. Nanti kita akan distribusikan ke tempat-tempat itu dan kades nanti kita minta untuk membantu, kemudian kader-kader kesehatan termasuk ahli gizi agar semua sampai kepada yang berhak," lanjutnya.

Sementara itu, Ahli Gizi Kabupaten Cilacap Dyah Kartika Ratnasari mengatakan pihaknya akan melakukan PMT terhadap balita berisiko stunting selama 90 hari tanpa putus di berbagai puskesmas. Kegiatan PMT tersebut juga akan dibarengi bersamaan kelas ibu hamil.

"Jadi itu ada tiga sesi, yang pertama sesi tentang ibu hamil, yang kedua tentang ASI, terus yang ketiga itu tentang KB pasca persalinan karena diharapkan setelah ibu hamil tersebut bersalin, dia memberikan jarak untuk merawat diri sendiri, balitanya juga tumbuh kembangnya lebih baik dan terpantau," tutupnya.

Sebagai informasi, jumlah stunting di Jateng mengalami penurunan lebih cepat dibanding nasional. Pada tahun 2019, stunting Jateng dan nasional mencapai 27 persen. Sementara di 2022, Jateng berhasil menurunkan angka stunting di 20,9 persen, sedangkan nasional masih berada di angka 24 persen.

Tahun ini, Ganjar menargetkan angka stunting di Jateng turun menjadi 14 persen. Untuk mencapai target ini, Pemprov Jateng dan BKKBN membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang tersebar di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/ kelurahan.




(ncm/ega)


Hide Ads