Gandeng Swasta-Kampus, Ganjar Ajak Kades Tancap Gas Atasi Stunting

Gandeng Swasta-Kampus, Ganjar Ajak Kades Tancap Gas Atasi Stunting

Atta Kharisma - detikJateng
Rabu, 01 Feb 2023 19:39 WIB
Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh kepala desa di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo tancap gas menanggulangi stunting. Hal ini lantaran angka berisiko stunting di kedua kabupaten tersebut masih cukup tinggi.

Hal ini disampaikan Ganjar pada Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Kemiskinan di Balai Desa Kebanaran, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Rabu (1/2). Dalam rakor tersebut, Ganjar mengungkapkan indikator kemiskinan berisiko stunting di Banjarnegara mencapai 22.561 orang, sedangkan di Wonosobo sebanyak 10.627 orang.

"Iya masih tinggi. Maka, dua kabupaten ini memang menjadi perhatian kami. Sehingga, (rakor) ini dua saja (Banjarnegara dan Wonosobo) biar konsentrasi tinggi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar mengatakan percepatan penanganan stunting tersebut disambut dengan antusias oleh para kades. "Tapi antusiasme kawan-kawan kades cukup bagus. Maka, kalau rakor sebelumnya bisa tiga hari, ini bisa cepat pendataannya, ini sanggup dua hari," ucapnya.

Komitmen tersebut, lanjut Ganjar, akan terus didukung dan melakukan upaya secara bersama-sama.

ADVERTISEMENT

"Tadi Kades ingin ngebut tancap gas, maka komitmen itu, yang hari ini kami butuhkan. Besok (rakor) Insyaallah yang terakhir, dan minggu depan harapan kami mulai mendapatkan data-data awal dan kami evaluasi untuk bisa melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dan stunting," tuturnya.

Ganjar memastikan para kades tidak akan bekerja sendiri. Sebab, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting juga akan melibatkan pihak swasta dan perguruan tinggi.

"Untuk perguruan tinggi, kami sudah komitmen dengan UGM, berikan beras fortifikasi sebagai asupan. Nantinya, mahasiswa melalui KKN mengecek dan beri treatment. Pertanian akan memantau, kedokteran melihat hasilnya, UGM membuat sistemnya, dan perusahaan kita libatkan. Sehingga pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi, kerja bareng-bareng," pungkasnya.




(ncm/ega)


Hide Ads