Ganjar Naikkan Nominal Bantuan KJS dari Rp 3 Juta Jadi Rp 4,4 Juta

Ganjar Naikkan Nominal Bantuan KJS dari Rp 3 Juta Jadi Rp 4,4 Juta

Inkana Izatifiqa R Putri - detikJateng
Jumat, 20 Jan 2023 11:30 WIB
Kartu Jateng Sejahtera
Foto: Istimewa
Jakarta -

Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) inisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak tahun 2017 masih menjadi solusi penanganan kemiskinan. Hingga kini, setiap tahun, KJS telah meng-cover 12.764 fakir miskin tidak produktif yang belum tersentuh bantuan.

Ganjar menjelaskan KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran fakir miskin tidak produktif dan penyandang disabilitas (mental retardasi, psikotik dan eks psikotik, disabilitas fisik berat dan disabilitas mental). Bantuan ini juga menyasar penderita penyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker atau tumor ganas, gagal ginjal dan paru-paru flek.

"Kartu Jateng Sejahtera itu saya pakai untuk mengisi mereka yang mohon maaf tidak mampu, tidak terjangkau data, tidak bisa masuk syarat (penerima bantuan)," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ia sampaikan saat berada di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat kemarin. Sejak pertama kali diluncurkan, kata Ganjar, masing-masing penerima mendapat bantuan Rp 3 juta per tahun. Adapun pencairan dana dilakukan bertahap setiap tiga bulan sekali sebesar Rp 750 ribu.

Namun, di tahun 2023, Ganjar menaikkan jumlah bantuan yang diberikan senilai Rp 1,4 juta. Dengan demikian, masing-masing penerima akan mendapat bantuan Rp 4,4 juta per KJS. Adapun sumber anggaran Program Bantuan Jaminan Sosial (Banjamsos) KJS bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2023 pada DPA Dinas Sosial di masing-masing kabupaten dan kota.

ADVERTISEMENT

Ganjar menjelaskan kenaikan nilai bantuan ini merupakan komitmen untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Di samping itu, hal ini juga sejalan dengan Pasal 34 Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar.

"Dari tahun ke tahun kita selalu meminta info dari kades, bupati, wali kota, ada tidak warganya yang mengalami situasi seperti itu. Kalau ada, bagaimana treatment-mu, kalau tidak ada, kasih ke saya agar saya kasih jaminan melalui Kartu Jateng Sejahtera sehingga mereka ter-cover terus kebutuhannya setiap saat," kata Ganjar.

Program Bantuan KJS Disambut Positif Warga

Hadirnya program bantuan KJS mendapat antusias dari para warga. Salah seorang penerima bantuan KJS asal Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Rumyati pun mengaku senang dengan adanya bantuan sosial tunai melalui KJS tersebut.

"Iya senang, karena mendapat bantuan dari Pak Ganjar," ungkap Rumyati.

Rumyati mengatakan sehari-hari dirinya tinggal di rumah berdinding papan kayu. Ia juga memiliki keterbatasan penglihatan dan mata sebelah kirinya tidak berfungsi normal.

Tak hanya itu, Rumyati terkena gangguan saraf yang membuat tubuhnya tidak bisa beraktivitas saat kambuh. "Tidak kerja, karena kalau kumat sakit di kepala dan kaki. Tiap hari ngemong (menjaga) cucu," papar Rumyati.

Rumyati mengatakan dirinya telah menerima KJS sejak satu tahun lalu. Uang yang diterimanya setiap tiga bulan sekali dimanfaatkan untuk berobat dan biaya makan sehari-hari.

Ia menyebutkan dirinya baru pertama kali menerima bantuan pada era kepemimpinan Ganjar. Sebelumnya, Rumyati mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan sosial.

"Uangnya buat beli obat kalau lagi kumat. Sisanya buat makan. Alhamdulillah dapat bantuan, dulu-dulu tidak pernah dapat bantuan, baru kali ini (KJS)," pungkasnya.




(ncm/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads