Sampai saat ini sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) tercatat masih tergenang banjir akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak 31 Desember lalu. Salah satu wilayah yang masih tergenang banjir di pemukiman dan persawahannya dalah Kabupaten Kudus.
Mengatasi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun terus berupaya mengatasi banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang. Ia telah menginstruksikan jajaranya di tingkat kabupaten kota untuk mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum.
Salah satu warga terdampak banjir Kudus, warga RT 1 RW 1, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Suhadi mengapresiasi respons cepat Ganjar dalam mengatasi banjir Jawa Tengah. Terutama dalam memperhatikan kondisi pengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Ganjar bagus ya, sigap, apapun yang diminta kami sebagai pengungsi langsung datang," ujar Suhadi dalam keterangan tertulis, Kamis (12/1/2023).
Suhadi yang saat ini mengungsi di Posko Bencana Desa Karangrowo menyebutkan pasokan logistik yang diminta warga selama berada di pengungsian selalu terpenuhi. Termasuk logistik untuk dapur umum yang telah didirikan.
Lebih lanjut, ia menceritakan dirinya telah tinggal di pengungsian selama 9 hari. Saat banjir bandang melanda desanya pada malam pergantian tahun, ia bersama warga lainnya langsung dievakuasi ke pengungsian.
Suhadi pun berterima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah atas kesigapan dan bantuan-bantuan yang terus didistribusikan untuk pengungsi.
"(Banjir) sudah ada 10 hari, kalau mengungsi di sini saya sudah 9 hari. Pada saat kejadian itu terus langsung saya mengungsi. Logistik di sini bagus ya, aman. Apa yang diminta para pengungsi langsung dikirim oleh Pak Ganjar," terangnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data terakhir Pusdatin Kecamatan Undaan (8/1), jumlah pengungsi di Desa Karangrowo berjumlah 153 orang, terdiri dari 13 balita, 15 anak, 22 remaja, 59 dewasa dan 44 lansia.
Sementara itu, Ganjar yang juga meninjau langsung kondisi pengungsi dan pasokan logistik di Desa Karangrowo, menjamin akan memenuhi keperluan warga.
Pada tinjauannya pada hari ini, Ganjar menemui adanya warga yang mengeluhkan penyakit pasca banjir. Karena itu, Ganjar mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan selama berada di pengungsian.
"Mulai ada yang gatal, ISPA, ada yang sakit perut. Yang sakit perut ini saya curiga pada tidak cuci tangan," jelas Ganjar.
"Maka saya minta sediakan sabun dan hand sanitizer untuk cuci tangan. Karena di kondisi seperti ini betul-betul harus dibersihkan. Kalau mandi pakai sabun semuanya karena pasti akan banyak penyakit yang berpotensi menjangkit yang dipengungsian," sambungnya.
Sebagai informasi, selain meninjau pengungsian dan dapur umum di Desa Karangrowo, Ganjar juga meninjau pengungsi di GKMI Tanjungkarang yang berjumlah 74 orang dan Balai Desa Gulang yang berjumlah 118 pengungsi.
(prf/ega)